Jateng
Rabu, 13 September 2017 - 09:50 WIB

PEMBANGUNAN JATENG : Pemprov Jateng Klaim Realisasi RPJMD 92%

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekda Pemprov Jateng Sri Puryono. (jatengprov.go.id)

Pembangunan jangka menengah Jateng diklaim pemprov setempat telah terealisasi 92% RPJMD.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengklaim bahwa realisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) hingga saat ini telah mencapai 92%. “92% dari RPJMD kita sudah terlaksana, jadi tinggal 8% saja yang harus kita dorong selama kurang dari satu tahun kepemimpinan Pak Ganjar dan Pak Heru,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono di Kota Semarang, Jateng, Selasa (12/9/2017).

Advertisement

Ia menyebutkan bahwa beberapa program dalam RPJMD sudah terlaksana dengan baik, khususnya dalam bidang infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, dan pangan. Menurut Sekda Sri Puryono, program-program pembangunan yang berjalan dengan baik di antaranya infrastruktur jalan yang sudah mencapai 87%, pertumbuhan ekonomi yang pada triwulan kedua 2017 tumbuh mencapai 5,18% atau lebih baik dibandingkan nasional yang tercatat 5,01%.

Pada sektor pangan, selama tiga tahun terakhir ini produksi beras di Provinsi Jateng mengalami surplus sebesar 3 juta ton. “Meski produksi beras surplus, kita tidak boleh terlena karena jumlah penduduk kita semakin bertambah, sedangkan luas sawah tiap tahun juga terus berkurang,” ujarnya.

Sekda mengungkapkan tantangan yang harus dihadapi dalam rangka pembangunan di Provinsi Jateng adalah pengentasan kemiskinan karena saat ini angka kemiskinan masih tercatat sebesar 13,01% atau sekitar 4,5 juta jiwa warga miskin. Persentase tersebut juga masih tinggi dari angka kemiskinan nasional sebesar 11%.

Advertisement

Menurut Sekda, persoalan kemiskinan di Provinsi Jateng sangat kompleks karena tidak hanya melibatkan satu instansi atau satu sektor saja. “Setidaknya ada 14 indikator kemiskinan yang harus diselesaikan, termasuk menyangkut rumah tidak layak huni (RTLH) dan pendapatan per kapita masyarakat,” katanya.

Untuk menyelesaikan masalah kemiskinan, kata Sekda, Pemprov Jateng sudah melakukan beberapa terobosan, yaitu memberikan bantuan perbaikan RTLH menggunakan berbagai sumber anggaran mulai dari APBD, tanggung jawab sosial perusahaan, hingga Baznas. “Selain itu juga menggerakkan ekonomi kerakyatan dengan memberikan pelayanan kemudahan akses modal dan perizinan agar dapat mendorong warga untuk meningkatkan usaha,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif