Soloraya
Rabu, 13 September 2017 - 23:15 WIB

Kunjungi Sragen, Pejabat 2 Provinsi Pakistan Belajar Penanggulangan Kemiskinan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (kiri) memberikan suvenir kepada para pejabat asal Pakistan yang berkunjung ke Sragen, Rabu (13/9/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kabupaten Sragen kedatangan tamu dari Pakistan yang ingin belajar tentang penanggulangan kemiskinan.

Solopos.com, SRAGEN — Sejumlah pejabat dari Provinsi Punjab dan Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, belajar tentang penanggulangan kemiskinan satu pintu ke Kabupaten Sragen, Rabu (13/9/2017).

Advertisement

Rombongan pejabat Pakistan yang difasilitasi GIZ Indonesia itu diterima Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati beserta Sekretaris Daerah (Sekda) Tatag Prabawanto dan sejumlah pejabat teras lainnya.

Rombongan diterima di Ruang Citrayasa Rumah Dinas Bupati Sragen. Bupati menyambut mereka dan memaparkan tentang kondisi Sragen dan perkembangan penanganan kemiskinan di Sragen dengan menggunakan bahasa Inggris.

Advertisement

Rombongan diterima di Ruang Citrayasa Rumah Dinas Bupati Sragen. Bupati menyambut mereka dan memaparkan tentang kondisi Sragen dan perkembangan penanganan kemiskinan di Sragen dengan menggunakan bahasa Inggris.

Pemakaian bahasa yang spontan dari Bupati itu terkadang masih dijejali pemakaian bahasa Indonesia. Hal itu membuat seorang penerjemah yang disediakan dari GIZ Indonesia harus menyampaikan maksud perkataan Bupati. Kendati demikian, Yuni dominan menggunakan bahasa Inggris dalam paparannya.

Subtansi materi Yuni diterima dan dipahami para pejabat Pakistan. Mereka tersenyum dan menganggukkan kepala ketika mencerna kalimat demi kalimat yang diucapkan Yuni.

Advertisement

“Silakan berkunjung ke Jogja tetapi beli suvenirnya harus di Sragen. Kami punya batik Sragen dengan kualitas terbaik. Silakan berkunjung ke sentra batik Sragen sebelum melanjutkan perjalanan ke Jogja,” ujar Yuni dengan menggunakan bahasa Inggris yang masih medok.

Salah seorang pejabat dari Paskistan, Muhammad, menanggapi promosi yang disampaikan Yuni saat mengenalkan diri. Dia tertarik belajar dari Sragen dan sudah banyak membeli suvenir dari Sragen.

Sebelum berpisah, Yuni memberi kenang-kenangan kepada para pejabat Pakistan itu berupa batik sebagai suvenir. Mereka pun berfoto bersama. Yuni pamit meninggalkan forum karena ada kegiatan Tilik Kembang Desa di Tanon.

Advertisement

“Kunjungan dari luar negeri untuk UPTPK ya baru kali pertama selama pemerintahan saya. Jadi sebelum mereka menerapkan konsep satu pintu, kami sudah lebih dulu menerapkan satu pintu itu,” kata Yuni saat ditemui wartawan.

Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Endang Handayani, menggantikan Bupati memimpin jalanan diskusi tentang penanggulangan kemiskinan di Sragen. Mereka berdialog tentang penerapan sistem pelayanan satu pintu dengan pernik-pernik permasalahan yang dihadapi.

Endang menyampaikan UPTPK didirikan hanya dengan Peraturan Bupati pada 2012 lalu. Dalam perkembangannya, kata Endang, kemiskinan di Sragen terus menurun setiap tahunnya dari angka 17,95% pada 2011 turun menjadi 14,38% pada 2016.

Advertisement

Salah satu pejabat dari Provinsi Punjab, Pakistan, Sovia, menanyakan bantuan apa saja yang diberikan kepada keluarga miskin di Sragen? Pertanyaan tersebut dijawab Endang dengan menjelaskan berbagai program penanggulangan kemiskinan, seperti bantuan rumah tidak layak huni (RTLH), beasiswa, santunan kematian, bantuan jaminan kesehatan, dan seterusnya. Hasil diskusi tersebut akan dijadikan masukan bagi para pejabat Pakistan itu untuk diterapkan di negara mereka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif