SOLOPOS.COM - Ilustrasi suhu udara yang panas (IST).
Pemanasan global mengakibatkan peningkatan suhu udara.
Harianjogja.com, JOGJA — Akibat pemanasan global yang terus terjadi di Bumi, suhu udara di DIY mengalami peningkatan sebesar 0,6 derajat celcius per dekade. Untuk mencegah kenaikan suhu yang lebih tinggi, masyarakat diimbau untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan tidak lagi melakukan pengundulan hutan.
“Secara alami akibat adanya gas CO2 [karbondioksida] di atas rata-rata, suhu bumi otomatis akan naik. Kenaikan suhu memang sudah sangat mengkhawatirkan,” terang Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Urip Haryoko di Hotel Grand Inna Malioboro Jogja, Selasa (12/9/2017).
Ia mengatakan peningkatan suhu udara terjadi di mana-mana, termasuk juga di DIY. Ia mengatakan kenaikan suhu udara di DIY sebesar 0,6 derajat celcius per dekade atau setiap 10 tahun. Tapi, ia mengatakan perlu ada kajian lebih lanjut karena data tersebut berasal dari penelitian yang rentang waktunya terhitung pendek.
“Data yang lebih baik membutuhkan rentang waktu yang lebih panjang yakni 100 tahun. Waktu 100 tahun baru bisa dikategorikan sebagai perubahan iklim. Kalau di DIY hitungannya masih tren saja. Yang sudah itu DKI Jakarta. Di sana suhu naik sekitar 1,6 derajat per 100 tahun,” jelasnya.