Jateng
Selasa, 12 September 2017 - 12:50 WIB

KESEHATAN SEMARANG : 4 Tatanan Ini Antar Semarang Jadi Kota Sehat 2017

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Istri wali kota Semarang Krisseptiana Hendrar Prihadi. (Instagram-@hendrarprihadi)

Kesehatan Kota Semarang diarahkan mengacu ke empat tatanan menuju Kota Sehat 2017.

Semarangpos.com, SEMARANG — Kota Semarang menyiapkan empat tatanan untuk penilaian lomba Kota Sehat 2017, yakni permukiman dan sarana prasarana sehat, sehat mandiri, pariwisata sehat, serta ketahanan pangan dan perbaikan gizi. “Pemerintah Kota Semarang melakukan sejumlah upaya untuk memenuhi empat tatanan itu,” papar Ketua Forum Kota Sehat Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi, saat menerima rombongan Tim Verifikasi Kota Sehat, di Kota Semarang, Senin (11/9/2017).

Advertisement

Menurut istri Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi itu, pencapaian Kota Sehat sudah dimasukkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yang terangkum dalam berbagai program yang sudah terencana dengan baik. Berbagai program yang sudah terlaksana, kata dia, antara lain program Siswa Mencari Jentik (Sijentik), kampung-kampung tematik, layanan kegawatdaruratan Ambulans SiCepat, dan berbagai kerja sama dengan lembaga-lembaga terkait.

“Program Sicentik muncul karena adanya kepedulian dalam rangka penanggulangan demam berdarah dengue [DBD] dengan melibatkan peran serta siswa untuk memantau perkembangan jentik nyamuk di lingkungan tempat tinggalnya,” terang Krisseptiana.

Untuk kampung-kampung tematik, kata dia, Forum Kota Sehat Kota Semarang mengolaborasikan dengan program kampung tematik dengan tema kota sehat sehingga mampu menyulap kawasan yang semula kumuh menjadi bersih, indah, dan cantik. “Sementara layanan Ambulans Sicepat ini untuk memberikan pelayanan kesehatan secara cepat kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya layanan kegawatdaruratan, kecelakaan lalu lintas, hingga pelayanan maternal,” kata Tia, sapaan akrabnya.

Advertisement

Selain itu, kata dia, kerja sama juga dilakukan dengan kalangan perguruan tinggi dan berbagai komunitas, seperti komunitas tuberkulosis (TB) dan HIV/AIDS yang berada di Kelurahan Peterongan dan Kelurahan Kalibanteng Kulon. “Upaya lainnya, meningkatkan kapasitas kader pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) untuk mengembangkan potensinya, termasuk forum kesehatan kelurahan (FKK) yang aktif berkoordinasi dengan puskesmas di wilayahnya,” katanya.

Tia berharap Kota Semarang bisa menjadi yang terbaik dalam lomba Kota Sehat tahun ini untuk kategori Wiwerda sehingga bisa menjadi motivasi bagi warga Kota Semarang untuk lebih meningkatkan pola hidup bersih dan sehat.

Sementara itu, Widayanti Bandia, selaku Ketua Tim Verifikasi Kota Sehat yang memimpin rombongan mengaku bangga dengan yang dilakukan Kota Semarang yang membuktikan adanya sinergitas masyarakat dan program kerja OPD. “Saya percaya program kerja daro organisasi perangkat daerah [OPD] bagus, tetapi apakah masyarakat dilibatkan atau tidak? Ternyata, keterlibatan masyarakat dalam pembangunan Kota Semarang sangat besar,” katanya.

Advertisement

Dalam tatanan sehat mandiri, misalnya, kata dia, di sejumlah kelurahan rutin melakukan kegiatan donor darah, senam lansia, posyandu lansua, pemeriksaan ibu hamil di posyandu, hingga gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). “Kedatangan kami tidak untuk menilai, melainkan melihat sinergitas antara program kerja OPD dan masyarakat. Untuk tatanan pariwisata sehat, warga juga bersinergi mengubah wajah kampung menjadi lebih cantik,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif