Jogja
Selasa, 12 September 2017 - 20:20 WIB

Berusia Tua, 19% Saluran Irigasi di Bantul Butuh Perbaikan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lubang tampak menganga di Bendungan Karang, Desa Donotirto, Kecamatan Kretek, Jumat (21/10/2016) siang. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Saluran irigasi yang melintas di wilayah Kabupaten Bantul masih butuh perbaikan di sana sini.

Harianjogja.com, BANTUL–Saluran irigasi yang melintas di wilayah Kabupaten Bantul masih butuh perbaikan di sana sini. Berdasarkan data yang dihimpun dari Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) pada 2016, total masih ada 19% saluran irigasi yang rusak ringan hingga sedang.

Advertisement

“Kalau yang [rusak] berat tidak ada, hanya Bendung Karang saja,” kata Kepala Bidang SDA DPUPKP Bantul, Eko Budi Santosa pada Senin (11/9/2017).

Eko mengatakan mayoritas kerusakan disebabkan saluran irigasi tersebut sudah berumur. Apalagi menurutnya berbeda dengan saluran drainase biasa yang tidak selalu dialiri air, saluran irigasi selalu dilewati air selama 24 jam yang menyebabkan fisik saluran rentan keropos.

Selain itu, sering terjadi sedimentasi di saluran irigasi. Sebab air yang berasal dari sungai dan mengalir di saluran irigasi tersebut seringkali membawa pasir halus yang makin lama makin menumpuk dan menyebabkan pendangkalan. “Material halus itu kan tidak bisa disaring,” ujarnya.

Advertisement

Maka menurut Eko, pihaknya melalui tiga UPT yang ada yakni UPT Bedog Winongo Kecil, UPT Winongo dan UPT Opak Oya berusaha melakukan perawatan secara rutin.

Di antaranya dengan pengecekan rutin, pembersihan lingkungan sekitar saluran, pengangkatan sedimentasi dan perbaikan fisik saluran jika terjadi kerusakan minor.

Sedangkan untuk perbaikan fisik saluran irigasi yang mengalami kerusakan mayor, Eko menuturkan hal tersebut dilakukan secara bertahap lewat penganggaran APBD tahunan. Skala prioritas perbaikan disusun sesuai dengan usulan dari masyarakat melalui Musrembang, pemerintah desa, atau dari hasil pengamatan personel UPT yang ada.

Advertisement

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Seksi Pengelolaan Jaringan Irigasi Bidang Sumber Daya Air DPUPKP Bantul, Yitno. Ia mengatakan akan memprioritaskan laporan akan kerusakan saluran irigasi yang diterima langsung dari masyarakat melalui skema Musrembang.

Ia mencontohkan tahun ini DPUPKP menganggarkan sekitar Rp474 juta untuk perbaikan Daerah Irigasi (DI) Mejing di Desa Sidomulyo, Bambanglipuro yang beberapa waktu lalu sempat dikeluhkan warga karena molor dan menganggu pengguna jalan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif