SOLOPOS.COM - Bareskrim Polri saat menggelar konferensi pers terkait kejahatan hate speech, Rabu (23/8/2017). (Juli Etha/JIBI/Bisnis)
Dua kakak Asma Dewi juga akan diperiksa setelah adik mereka ditangkap karena diduga terlibat Saracen.
Solopos.com, JAKARTA — Polri akan memeriksa kedua kakak Asma Dewi yang diketahui merupakan anggota Polri. Asma Dewi merupakan seorang ibu rumah tangga yang ditangkap karena diduga terlibat dalam sindikat penebar kebencian dan fitnah berunsur SARA, Saracen.
“Pasti akan diminta keterangan, pasti dimintai keterangan,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (11/9/2017).
Ia tidak menjelaskan kapan pihaknya akan memeriksa keduanya. Pun demikian ia memastikan bahwa kedua kakak Asma Dewi tidak terlibat dalam sindikat Saracen. “Enggak ada keterlibatan,” ujarnya.
Sebelumnya Setyo menjelaskan bahwa salah satu kakak Asma Dewi merupakan juniornya di institusi Polri.
“Polisi aktif kakaknya, polwan [polisi wanita] dan polki [polisi laki-laki]. Yang polwan di Mabes Polri, yang laki-laki junior saya,” jelas Setyo.
Asma Dewi sendiri ditangkap di kompleks AKRI, Jalan Namra Raya, Jakarta Selatan pada Jumat (8/9/2017). Sesuai KTP, Asma Dewi sehari-hari berstatus sebagai ibu rumah tangga yang beralamat di Ciledug Raya, Jakarta Selatan.
Asma tertangkap lantaran diduga telah mentransfer uang Rp75 juta ke Saracen. Penyidik mendapatkan info bahwa Asma Dewi mengirim dana Rp75 juta ke anggota inti grup Saracen berinisial NS.
Dalam catatan mutasi perbankan disebutkan bahwa uang itu untuk membayar Saracen. Penyidik kini sedang mendalami aliran uang yang diberikan Asma Dewi kepada anggota Saracen lainnya. Karena tak menutup kemungkinan masih banyak aliran uang lainnya.