Jogja
Senin, 11 September 2017 - 20:21 WIB

UMKM SLEMAN : Industri Tahu Masih Terkendala Bahan Baku

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi industri pembuatan tahu. (JIBI/Solopos/Antara)

UMKM Sleman, bahan baku kedelai belum seutuhnya aman.

Harianjogja.com, SLEMAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mengukuhkan sentra industri tahu Krapyak Margoagung Seyegan. Sayang sektor ini masih terkendala bahan baku.

Advertisement

Salah seorang pengrajin tahu warga Krapyak, Sunardi mengatakan, bahan baku pembuatan tahu masih menjadi kendala yang perlu dicarikan solusi oleh pemerintah. Selama ini, katanya, bahan baku masih banyak dipasok dari luar daerah.

“Selain itu, harga kedelai naik terus tapi harga tahu masih sama,” ungkap Sunardi, Sabtu (9/9/2017).

Advertisement

“Selain itu, harga kedelai naik terus tapi harga tahu masih sama,” ungkap Sunardi, Sabtu (9/9/2017).

Kondisi tersebut, kata Sunardi sejatinya cukup memberatkan para pengrajin. Pasalnya biaya produksi menjadi tinggi. Kalau tidak mendapatkan untung sedikit, banyak perajin yang merugi.

“Kalau dihitung ongkos karyawan sebenarnya kami merugi dengan harga kedelai yang tinggi,” ujarnya.

Advertisement

“Kami juga berharap perluasan pemasaran. Saat ini sudah memasarkan ke wilayah Magelang,” katanya.

Sentra industri tahu tersebut diresmikan pekan lalu oleh Bupati Sleman Sri Purnomo. Sebagai sentra industri, Ketua Kelompok Sentra Industri Tahu Krapyak Irwanto berharap agar ada peningkatan dan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah agar industri ini mampu terus beroperasi. “Dengan adanya sentra tahu ini kami berharap dapat meningkatkan perekonomian para pengrajin tahu dan lingkungan sekitar,” harapnya.

Saat ini ada 75 pengrajin tahu meliputi 3 padukuhan Kring 8, Kring 9, dan Kring 10 Krapyak Barepan. Industri ini mampu menyerap tenaka kerja sebanyak 150 orang. Menurutnya usia pengrajin kebanyakan sudah beralih ke generasi penerusnya. “Rata-rata sehari bisa memproduksi 2,5 ton kedelai menjadi tahu kuning yang dipasarkan di pasar tradisional,” katanya.

Advertisement

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Tri Endah Yitnani mengatakan, pengukuhan tersebut akan memperkuat kelembagaan sentra industri di Sleman. Hal itu dinilai penting karena industri kecil dan menengah merupakan tulang punggung bagi perekonomian makro. Pihaknya akan melakukan penguatan kelembagaan, pengembangan teknologi tepat guna, peningkatan daya saing produk dan peningkatan jejaring pemasaran.

Ditambahkan Endah, pihaknya akan melakukan pendampingan kepada para perajin. Disperindag juga akan membantu akses permodalan, peningkatan sarana dan prasarana.

“Kami ingin meningkatkan kualitas produk dan memperluas jaringan pemasaran. Kalau saat ini tahu masih dipasok dari luar Sleman ke depan mampu dipasok oleh produk dari sleman sendiri,” tekadnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif