Jogja
Senin, 11 September 2017 - 22:55 WIB

Soal Turn Back Hoax, Putra Nababan Beri Masukan Ini

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Putra Nababan dalam bincang-bincang bersama wartawan di STMM MMTC Yogyakarta, Jumat (8/9/2017). (IST/dok. Humas MMTC)

Turn back hoax perlu menjadi perhatian bersama.

Harianjogja.com, SLEMAN – STMM MMTC Yogyakarta bersama Putra Nababan mengadakan bincang-bincang dengan wartawan di Yogyakarta, Jumat (8/9/2017) di Kampus STMM MMTC Yogyakarta. Bertepatan dengan acara “Idtalent Career Expo 2017” MMTC, bincang-bincang ini sebagai bentuk dorongan semangat bagi wartawan dalam bertugas.

Advertisement

Putra Nababan merupakan mantan presenter senior dan mantan pemimpin redaksi MetroTV dan MetroTVnews.com. Ia berhenti menjajaki karir di dunia media dan mulai bergerak dalam bidang bisnis akhir Bulan Desember tahun 2016 lalu. Ia merupakan Founder dan Chief Operating Officer Idtanlent.id, sebuah platform pencarian tenaga kerja dengan basis digital.

Bincang-bincang yang berlangsung selama satu jam tersebut membahas mengenai perubahan pola masyarakat dalam mengkonsumsi media. Masyarakat sudah jarang bahkan tidak pernah membuka berita bahkan online sekalipun. Masyarakat lebih sering mencari berita di sosial media (twitter, facebook, line).

Menanggapi hal itu, Putra menyampaikan beberapa poin yang perlu dikaji ulang mengenai konten berita dan tidak luput pula memerhatikan target pembaca. Dengan demikian alur yang digunakan wartawan atau jurnalis dapat dipahami oleh pembaca. Selain hal teknis, menjaga kepercayaan pembaca harus dipertahankan.

Advertisement

“Meningkatkan profesionalisme, sehingga kepercayaan itu tidak pudar. Kita tidak ikut menyebarkan hoax (berita bohong) tapi kita membawa kepercayaan. Kita mengedepankan jurnalistik dalam tulisan kita”, kata Putra kepada Harianjogja.com, Jumat (8/9/2017).

Putra menambahkan masyarakat membaca berita bukan dari mana yang tercepat namun mana yang dapat dipercaya. Untuk itu wartawan atau jurnalis diharapkan terus mempelajari pergerakan masyarakat dalam mengkonsumsi media dengan tetap mengedepankan jurnalistik.

“Intinya adalah konsumsi media sekarang udah berubah. Dan kalian tidak pernah terlalu rendah jabatan itu tidak pernah terlalu tinggi jabatan itu untuk mempelajari, mengetahui, mengikuti perubahan itu”, kata Putra kepada Harianjogja.com, Jumat (8/9/2017).

Advertisement

Rendahnya “klik” masyarakat pada berita di portal online dapat disikapi dengan meningkatkan pemanfaatan sosial media dan tidak kalah penting yakni melibatkan peran masyarakat. Media online diharapkan tidak berjalan sendiri. Merekrut banyak elemen masyarakat dalam agenda yang dislenggarakan media diperlukan untuk menambah giat masyarakat dalam membaca berita. Semakin media giat berinteraksi dengan masyarakat, maka semakin giat pula masyarakat membagi berita tersebut pada orang terdekat bahwa ia telah terlibat.

Selain meningkatkan kepercayaan dan semangat masyarakat dalam membaca berita, menjadi pemacu semangat pula bagi wartawan dalam mencari, mengolah dan mempublikasi berita.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif