Entertainment
Minggu, 10 September 2017 - 20:40 WIB

Ceria, Ratusan Anak Berkreasi Lukis Payung di Taman Balekambang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anak-anak dari 51 kelurahan di Kota Solo mengikuti acara melukis payung bersama di Taman Balekambang, Solo, Minggu (10/9/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Ratusan anak menyemarakkan pra event Festival Payung Indonesia (FPI) bertajuk Sepayung Indonesia di Taman Balekambang, Minggu (10/9/2017).

Solopos.com, SOLO–Riuh suara anak-anak terdengar saling bersahutan di halaman depan Gedung Pertunjukkan Taman Balekambang Solo, Minggu (10/9/2017) pagi. Senyum merekah terlihat dari wajah ratusan anak seusia Sekolah Dasar (SD) yang sedang asyik mewarnai payung kain berdiameter 50 cm sejak pukul 09.00 WIB. Belum ada setengah jam, dasar payung yang tadinya bersih, menjadi penuh dengan gambar dan garis-garis tak beraturan yang mereka buat dari cat air.

Advertisement

Berbagai kreasi payung dengan tema Budaya dibuat sendiri oleh ratusan anak yang mewakili 51 kelurahan di Solo ini. Beberapa keluar dari tema dengan membuat motif setangkai bunga, jenis ikan, dan garis-garis tak beraturan. Mereka berkreasi sesukanya dalam serangkaian pra event Festival Payung Indonesia (FPI) bertajuk Sepayung Indonesia ini.

Tegar Pangestu Putra, 10, asal Kelurahan Gilingan membuat karya berjudul matahari pada payung kreasinya. Garis-garis lurus yang menyerupai pancaran sinar matahari ia buat dengan dominasi cat warna hijau dan kuning. Tegar yang memang hobi menggambar ini mengatakan kreasi payung matahari merupakan idenya sendiri. “Tadi pas dikasih payung langsung aja kepikiran bikin payung matahari. Ini ide sendiri,” kata dia malu-malu.

Sementara pendampingnya, pengurus LPMK Gilingan, Sukamto, sibuk mengawasi warganya yang terlibat dalam acara ini. Sembari sesekali memberikan arahan. Sesuai dengan aturan dari pihak panitia, pagi itu ia datang bersama lima orang anak dari Kelurahan Gilingan.

Advertisement

Sukamto menngapresiasi kegiatan menggambar massal tersebut. Melalui kegiatan ini anak-anak dinilai lebih percaya diri sekaligus bisa melihat potensi mereka masing-masing.

“Saya berharapnya acara sebagus ini enggak berhenti sampai di sini saja ya. Besok kalau ada acara lagi ada semacam workshop agar anak-anak lebih paham. Semoga juga ada tindak lanjut kegiatan ini di kelurahan-kelurahan,” kata dia.

Kali pertama terlibat dalam serangkaian acara FPI, Azizah Zulianti,10, asal Banjarsari mengaku senang. Hobinya menggambat seolah mendapat wadah baru melalui payung. Meski agak susah dengan media yang kurang merata, murid Kelas IV SD ini mengaku menikmati. Bahkan tak masalah walau harus merelakan waktu main bersama teman-temannya.

Advertisement

Inisiator FPI, Heru Mattaya, di sela-sela kegiatan mengatakan pra event seperti ini baru kali pertama digelar. Semua kreasi payung anak-anak nantinya bakal dipasang di Kantor Kelurahan masing-masing agar semakin memasyarakatkan FPI. Yang sedianya digelar selama tiga hari di Pura Mangkunegaran mulai Jumat-Minggu (15-17/9/2017).

“Ya karena sebuah kota enggak lepas dari kelurahan-kelurahannya, sekaligus agar acaranya lebih semarak. Target kami Senin (11/9) payung sudah terpasang. Di kelurahan-kelurahan, maupun venue Mangkuneragan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif