Soloraya
Minggu, 10 September 2017 - 17:35 WIB

CAGAR BUDAYA SOLO : Plafon Museum Radya Pustaka Ambrol, Koleksi Ditempatkan di Gudang

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi plafon atap Museum Radya Pustaka Solo yang ambrol, Minggu (10/9/2017). (Indah Septiyaning W./JIBI/Solopos)

Plafon atap Museum Radya Pustaka Solo ambrol belum lama ini.

Solopos.com, SOLO — Plafon atap bangunan Museum Radya Pustaka Solo bagian belakang ambrol belum lama ini. Sejumlah koleksi museum terpaksa ditempatkan di gudang selama plafon diperbaiki.

Advertisement

Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Dinas Kebudayaan (Disbud) Solo, Bambang Marsudi Budi Santosa, ambrolnya plafon pada salah satu bangunan museum terjadi sejak beberapa bulan lalu. Namun, perbaikan baru bisa dikerjakan saat ini lantaran menunggu kucuran anggaran dalam APBD Perubahan.

“Pengerjaannya sudah berjalan sejak sepekan lalu,” kata Bambang ketika dijumpai wartawan di Museum Radya Pustaka, Minggu (10/9/2017).

Advertisement

“Pengerjaannya sudah berjalan sejak sepekan lalu,” kata Bambang ketika dijumpai wartawan di Museum Radya Pustaka, Minggu (10/9/2017).

Bambang mengatakan plafon yang ambrol berada di bangunan museum bagian belakang. Bangunan tersebut selama ini digunakan menyimpan koleksi mata uang serta fitrin batik.

Koleksi mata uang serta fitrin batik kemudian ditempatkan di gudang untuk sementara waktu sampai perbaikan plafon rampung. “Kami targetkan perbaikan plafon rampung sebulan ke depan,” katanya.

Advertisement

“Kami tetap berusaha agar pengerjaan tidak mengganggu pengunjung, meskipun itu cukup sulit,” katanya.

Saat ini, Bambang menuturkan rata-rata jumlah pengunjung Museum Radya Pustaka per bulan mencapai 1.000-an orang, 60% di antaranya warga Solo. Sedangkan 22% pengunjung warga luar Solo, enam persen wisatawan mancanegara, serta sisanya mahasiswa, peneliti, dan lain sebagainya.

“Kunjungan wisatawan ke Museum Radya Pustaka ini stagnan. Belum ada peningkatan yang signifikan,” katanya.

Advertisement

Berbagai upaya terus dilakukan Pemkot untuk menggenjot kunjungan wisatawan ke museum tertua di Indonesia ini. Salah satunya dalam waktu dekat digelar beragam rangkaian kegiatan menyambut bulan Sura.

Perbaikan museum juga untuk mempersiapkan penyelenggaraan event memperingati Bulan Sura, seperti tari sakral, bedah naskah, hingga Sura Bulan Kabudayan.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif