Jateng
Minggu, 10 September 2017 - 06:50 WIB

BLKI Ditarget Bekali 13.000 Warga dengan Keterampilan Kerja

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ) Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri menyaksikan siswa SMK NU Banat Kudus mempraktikkan pembuatan desain busana di ruang praktik siswa SMK NU Banat Kudus, Jumat (8/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

BLKI yang ditugasi membekali 13.000 warga dengan keterampilan kerja, mengaku sudah menuntaskan tiga perempat target.

Semarangpos.com, KUDUS Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) ditarget membekali 13.000 warga Indonesia dengan keterampilan kerja sehingga bisa mandiri maupun diterima kerja di dunia industri. Hingga kini, sudah tiga perempat target itu tercapai.

Advertisement

Target itu diakui Kepala BLKI Semarang Edi Susanto ketika mendampingi Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri berkunjung ke beberapa SMK di Kudus, Jumat (8/9/2017).

“Saat ini, tercatat sudah terealisasi 70%,” ujar Edi Susanto.

Advertisement

“Saat ini, tercatat sudah terealisasi 70%,” ujar Edi Susanto.

Ia mengatakan, belasan ribu orang yang ditargetkan dibekali keahlian kerja itu, tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur karena BLKI Semarang di bawah naungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Untuk Jawa Tengah, ditargetkan bisa melatih 2.000 orang, sementara di Jatim 8.000 orang, dan selebihnya untuk melatih masyarakat di Bali dan NTT.

Di masing-masing provinsi tersebut, katanya, terdapat unit pelaksana teknis daerah (UPTD) yang bertugas memberikan pelatihan keterampilan. Adapun jumlah UPTD di Jateng sebanyak 16 UPTD, Jatim 24 UPTD, Bali lima UPTD dan NTT tiga UPTD.

Advertisement

Semua peserta pelatihan keterampilan kerja, katanya, tidak sekadar mendapatkan bekal keterampilan kerja, melainkan mereka juga diberikan pembinaan soal tanggung jawab ketika nantinya bekerja di perusahaan. Lulusan dari BLKI, katanya, tidak hanya mendapatkan sertifikat pelatihan kerja, melainkan mereka juga mendapatkan sertifikat uji kompetensi.

Dalam mendapatkan sertifikat uji kompetensi, katanya, setiap peserta yang dinyatakan lulus pelatihan kerja akan diuji oleh tim penguji independen yang ditunjuk. “Adanya sertifikat kompetensi, tentunya menjadi jaminan kompetensi yang dimiliki, sehingga perusahaan yang menerimanya bekerja juga tidak ragu,” ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, materi pelatihan yang diberikan juga selalu diperbarui untuk disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri. Demikian halnya, peralatan pendukung selama pelatihan juga diperbarui untuk disesuaikan dengan kemajuan dunia industri.

Advertisement

Ia mengatakan, dalam menentukan program pelatihan, pihaknya selalu melibatkan dunia industri karena nantinya mereka yang akan membutuhkan pekerja sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan. Pelatihan kerja yang ditawarkan, meliputi bisnis manajemen, manufaktur, las, elektronik, otomotif, dan garmen apparel.

Lulusan dari BLKI yang tercatat, katanya, sekitar 78% di antaranya berhasil terserap di sejumlah perusahaan di Tanah Air. “Untuk Jateng saja, bisa mencapai 82 persen yang tersalurkan ke sejumlah perusahaan,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif