SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat bayi (Dok. Solopos.com)
Kasus bayi Debora yang meninggal membuat Komnas PA mendesak Pemprov DKI menutup sementara izin RS Mitra Keluarga Kalideres.
Solopos.com, TANGERANG — Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mendesak Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, untuk membekukan sementara izin operasional Rumah Sakit Mitra Keluarga.
Hal tersebut dilakukan lantaran RS Mitra Keluarga dinilai telah melanggar hak asasi manusia (HAM) dengan membiarkan Debora, bayi berusia 4 bulan, tanpa perawatan saat kondisinya kritis hingga menyebabkan nyawanya tak tertolong.
“Kami mendesak segera pemerintah melalui Gubernur DKI Jakarta untuk membekukan sementara izin operasional RS dan segera mengevakuasi seluruh pasien yang saat ini sedang menjalani perawatan untuk dirujuk ke RS lain oleh pemerintah,” ujar Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, dalam siaran pers, Minggu (10/9/2017), dikutip Solopos.com dari Okezone.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan mendorong keluarga Debora untuk melaporkan pihak manajemen RS ke aparatur penegak hukum. Hal tersebut agar mendapat keadilan hukum karena pihak RS telah sengaja membiarkan hilangnya hak hidup anak.
“Kasus Debora harus dibela untuk mendapatkan keadilan hukum baik hukum dan perdata dan juga agar tidak terulang kembali,” sambung Sekjen Komnas PA, Dhanang Sasongko.
Pihaknya pun akan segera menurunkan Relawan Investigasi Cepat (Quick Investigator Voluntary) untuk melakukan investigasi cepat ke RS Mitra Keluarga dan membantu memberikan pembelaan atas dasar hak anak kepada keluarga Debora.
Tim relawan tersebutakan dijadwalkan untuk bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat dan Menteri Kesehatan, Nila Moeloek untuk segera menyelesaikan kasus krisis kemanusiaan agar tidak terulang kembali.