Soloraya
Minggu, 10 September 2017 - 22:15 WIB

AIR BERSIH SUKOHARJO : Sudah 2 Pekan Pasokan Air Pamsimas Desa Siwal Macet

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Pasokan air dari Pamsimas di Desa Siwal, Sukoharjo, macet.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pelanggan program air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) di Desa Siwal, Kecamatan Baki, Sukoharjo, mengeluhkan pasokan air dari pamsimas tersebut macet selama dua pekan ini.

Advertisement

Mereka meminta pelayanan pelanggan ditingkatkan lantaran mereka rajin membayar tagihan penggunaan air bersih setiap bulan. Seorang pelanggan Pamsimas di Desa Siwal, Kecamatan Baki, Emi, mengatakan pasokan air bersih macet terutama pada pagi hari-petang hari.

Para pelanggan harus menunggu pasokan air bersih mengalir pada larut malam. “Pasokan air mengalir hanya tiga jam mulai pukul 00.00 WIB-03.00 WIB. Mau tak mau tidak tidur lantaran menunggu pasokan air mengalir saat malam hari,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com di Desa Siwal, Minggu (10/9/2017).

Advertisement

Para pelanggan harus menunggu pasokan air bersih mengalir pada larut malam. “Pasokan air mengalir hanya tiga jam mulai pukul 00.00 WIB-03.00 WIB. Mau tak mau tidak tidur lantaran menunggu pasokan air mengalir saat malam hari,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com di Desa Siwal, Minggu (10/9/2017).

Imbasnya, para pelanggan harus merogoh kocek pribadi untuk membeli galon air mineral setiap hari. Emi dan anggota keluarganya membutuhkan air bersih untuk mandi, memasak, dan mencuci. Padahal, pasokan air mengalir hanya saat malam hari.

Bahkan, Emi terpaksa mencuci bajunya di jasa laundry lantaran minimnya pasokan air bersih. “Saya harus membayar Rp300.000 untuk biaya jasa laundry pakaian. Kondisi ini jelas-jelas merugikan pelanggan,” ujar Emi.

Advertisement

“Tagihan air bersih antara Rp20.000-Rp30.000 per bulan. Saya tak pernah menunggak membayar tagihan air bersih namun pelayanan jauh dari memuaskan,” papar dia.

Emi sejatinya telah berulang kali menyampaikan keluhan kepada pengelola pamsimas. Namun, upaya itu tak membuahkan hasil dan air bersih hanya mengalir saat malam hari.

Dia meminta agar pengelola pamsimas mengevaluasi kinerja untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan. Sebagian warga Desa Siwal mengandalkan pasokan air bersih Pamsimas untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

Advertisement

“Sudah sering melapor namun tak direspons dan tak ada perbaikan pelayanan pelanggan,” tutur Emi.

Sementara itu, Kepala Desa Siwal, Kecamatan Baki, Hendra Widada, mengatakan debit air di tower turun sehingga memengaruhi pasokan air bersih ke pelanggan. Saat ini, hanya ada satu tower air yang memasok air bersih kepada 180 pelanggan.

Idealnya, satu tower air hanya digunakan untuk satu lingkungan rukun tetangga (RT) yang terdiri atas 30 keluarga. Tak hanya itu, kesadaran pelanggan untuk menghemat air bersih cukup minim.

Advertisement

Hendra menambahkan jaringan pipa air pamsimas di Desa Siwal panjangnya 4,5 kilometer. “Sekarang kami tengah membangun satu tower air di sekitar balai desa untuk memasok air bersih kepada pelanggan. Bukan macet [pasokan air bersih] melainkan hanya mengalir saat malam hari,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif