Soloraya
Sabtu, 9 September 2017 - 04:35 WIB

INFRASTRUKTUR KLATEN : Rawan Memicu Banjir, Jembatan Kali Blora Jetis Butuh Segera Diperbaiki

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintas di jembatan penghubung Dukuh Terban dengan Desa Kupang di Juwiring, Klaten, Rabu (6/9/2017). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Klaten, jembatan Kali Blora di wilayah Jetis, Juwiring, rawan memicu longsor.

Solopos.com, KLATEN — Jembatan Kali Blora di Dukuh Terban, Desa Jetis, Juwiring, Klaten, membutuhkan perbaikan segera karena rawan memicu banjir saat musim penghujan. Tak hanya itu, talut Kali Blora di sekitar jembatan juga sudah longsor hingga mepet ke permukiman.

Advertisement

Kepala Desa Jetis, Sri Sumedi, mengatakan jembatan memicu banjir saat musim penghujan karena memiliki semacam pelor atau penyangga dari beton di bagian tengah. Penyangga itu mengakibatkan sampah dari hulu tersangkut.

Akibatnya air sungai tak mengalir lancar. “Air lalu meluber hingga ke perkampungan dan persawahan,” ujar dia saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (6/9/2017).

Menurut catatannya, banjir pada 2016 mengakibatkan lahan pertanian rusak mulai dari Terban, Daleman, hingga Ketitang. Jembatan yang dibangun Pemerintah Desa Jetis sekitar 1980 itu mengalami penurunan di sisi selatan.

Advertisement

Ia khawatir jembatan penghubung Dukuh Terban dengan Desa Kupang itu putus karena memang usianya sudah tua. “Jika putus masyarakat yang sekolah ke Karangdowo harus memutar sejauh tiga kilometer,” terang dia.

Usulan perbaikan pernah diajukan ke APBN tiga tahun lalu. Tahun lalu, tepatnya 25 November 2016, ia juga mengajukan permohonan perbaikan talut dekat jembatan ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

“Katanya 2017 ini mau direalisasi. Tapi, enggak ada realisasi. Sudah ada pengecekan. Dari Dinas PUPR bidang Sumber Daya Air juga mengecek. Kami berharap jembatan segera diperbaiki dan pelor atau penyangga itu dihilangkan. Jadi air bisa mengalir lancar.”

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, jembatan dengan panjang sekitar 20 meter dan lebar dua meter itu retak di beberapa bagian. Besi-besi pelindungnya pun di kiri kanan jembatan sudah berkarat.

Di bagian bawah ada rumpun bambu besar yang mengering tersangkut di tiang penyangga. Sampah menumpuk di sekitar tiang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Klaten, Suryanto, mengatakan belum menerima permohonan perbaikan dari Desa Jetis. Ia menerangkan jika jembatan atau jalan bukan milik kabupaten, itu bukan kewenangan Dinas PUPR.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif