News
Jumat, 8 September 2017 - 09:00 WIB

Pasok Senjata ke Myanmar, Israel Dikecam

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengungsi Rohingya menyeberangi perbatasan menuju Teknaf, Bangladesh. (JIBI/Solopos/Reuters/Mohammad Ponir Hossain)

Israel dikecam lantaran terus memasok senjata ke Myanmar yang tengah dilanda krisis.

Solopos.com, SOLO – Israel terus mengirim senjata ke Myanmar meski negara tersebut melakukan kekerasan terhadap warga Rohingya. Padahal, kekerasan yang dilakukan rezim Myanmar itu dianggap sebagai kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat.

Advertisement

Bukan tanpa alasan, Israel masih memasok senjata ke Myanmar karena masih berada di bawah perintah negara-negra besar khususnya Amerika Serikat. Menurut Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, pihaknya tidak bisa berhenti mengirim senjata lantaran patuh pada perjanjian yang telah disepakati.

“Kami tunduk kepada mereka dan mempertahankan kebijakan yang sama,” ujar Lieberman seperti dilansir Tims of India, Kamis (7/9/2017).

Namun, ucapan Lieberman ini bertentangan dengan realita yang ada. Sebab, Amerika Serikat dan negara yang tergabung dalam Uni Eropa memberlakukan embargo senjata ke Myanmar. Hal ini sontak mengundang reaksi dari berbagai kalangan, khususnya aktivis kemanusiaan di Israel. Mereka mengajukan petisi berisi desakan kepada pemerintah untuk menghentikan ekspos senjata ke Myanmar.

Advertisement

Menurut seorang aktivis kemanusiaan Israel, Ofer Neiman, hubungan diplomatik dengan Myanmar berkembang cukup baik. Pada September 2015 lalu, Kepala Angkatan Bersenjata Myanmar, Ming Aung Hlaing, berkunjung ke Israel untuk berbelanja senjata. Setelah pertemuan itu, hubungan Myanmar dengan Israel semakin akrab.

Menurut Ofer, Israel selama ini sering menjual senjata kepada negara lain sebagai bahan uji coba. Mereka ingin melihat kemampuan senjata tersebut sebelum dipakai berperang. “Israel memang sering menjual senjata ke negara lain sebagai bahan uji coba lapangan. Mereka akan melihat kemampuan senjata itu sebelum dipakai berperang dengan orang-orang Palestina,” ungkap Ofer.

Rekam jejak sebagai negara krisis itu membuat banyak pihak tidak heran dengan keputusan Israel yang terus memasok senjata ke Myanmar. “Tindakan Israel memasok senjata ke Myanmar bukan hal mengherankan. Selama ini, rezim negara itu dikenal tega melakukan penindasan, seperti yang dilakukan kepada rakyat Palestina,” kata Penny Green, Pimpinan Lembaga Penanggulangan Kejahatan di Queen Mary University of London, Inggris.

Advertisement

Tak cukup sampai di situ, selama ini Israel juga mendukung kejahatan perang di Argentina. Padahal, Amerika Serikat telah mengembargo Argentina. Selain itu, Israel juga mempersenjatai pasukan Serbia yang melakukan pembantaian di Bosnia meskipun ada embargo PBB.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif