Jogja
Jumat, 8 September 2017 - 04:22 WIB

MER-C Tandatangani Kontrak Pembangunan RSI Myanmar dengan Kontraktor

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menandatangani kontrak pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) tahap kedua yang berlokasi di Rakhine State, Myanmar, Rabu (6/9/2017) di Yangon. (IST/dok/ Mer-C)

MER-C berpartisipasi membangun RSI di Myanmar

Harianjogja.com, YANGONMedical Emergency Rescue Committee (MER-C) menandatangani kontrak pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) tahap kedua yang berlokasi di Rakhine State, Myanmar, Rabu (6/9/2017) di Yangon. Penandatangan dilakukan oleh Presidium MER-C, Faried Thalib dengan Kyaw Nay Oo, selaku Direktur Rakhita Ah Linn Construction. Co.Ltd, kontraktor lokal pemenang tender pembangunan RS Indonesia.

Advertisement

“Ini merupakan kontrak kedua dari pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State Myanmar. Tahap pertama sudah selesai dan kita sekarang akan segera bangun tahap kedua” ujar Faried Thalib, anggota Presidium MER-C, sesaat setelah menandatangani kontrak,” seperti dikutip dari rilis yang Harianjogja.com, terima pada Kamis (7/9/2017).

Mantan Manajer Proyek Pembangunan RS Indonesia di Gaza (Palestina) ini menjelaskan tahap kedua pembangunan rumah sakit ini merupakan pembangunan gedung tempat tinggal untuk dokter dan perawat.

Advertisement

Mantan Manajer Proyek Pembangunan RS Indonesia di Gaza (Palestina) ini menjelaskan tahap kedua pembangunan rumah sakit ini merupakan pembangunan gedung tempat tinggal untuk dokter dan perawat.

“Pembangunan rumah tinggal untuk dokter dan perawat ini kita dahulukan, dan setelah berjalan, bangunan utama akan segera kita bangun secara bersamaan” ujarnya.

“Ini bagian dari diplomasi kemanusiaan yang dilakukan oleh MER-C, diharapkan dengan dibangunnya rumah sakit ini, akan memberikan manfaat kepada rakyat Myanmar yang dilanda konflik dan yang lebih penting akan membantu meredakan konflik di daerah ini” jelasnya.

Advertisement

“Terlebih lokasi rumah sakit berada di antara daerah penduduk muslim dan buddha, sehingga bisa menjadi fasilitas untuk semua penduduk di sana” lanjutnya.

Pembangunan RSI di Rakhine State, Myanmar merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan yang sudah dilakukan MER-C sejak mendirikan RS Indonesia di Gaza, Palestina.

Khusus wilayah konflik Myanmar dimulai dengan misi pertama MER-C ke Rohingya pada tahun 2012 dan dilanjutkan dengan assessment ke lokasi lahan RSI di Mrauk U pada Agustus 2015. Saat itu, Tim langsung melakukan pembelian atas pembebasan lahan [tanah adalah milik negara], tepatnya di Mrauk U, Rakhine State.

Advertisement

Pada Mei 2017, setelah sempat tertunda selama dua tahun, pembangunan RSI resmi dimulai. Hal ini berkat inisiasi dari Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang memberikan dukungan positif dan berharap RSI dapat segera terwujud dalam jangka waktu satu tahun ke depan. Ketua Umum PMI ini juga mengarahkan agar RSI menjadi program kerja sama MER-C dan PMI.

Serangkaian rapat koordinasi antara MER-C, PMI, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian terkait lainnya sudah beberapa kali digelar baik di kantor Wakil Presiden RI dan Markas Besar PMI untuk menindaklanjuti dan mempercepat pembangunan RSI.

MER-C telah menunjuk tim pelaksana pembangunan RS Indonesia di Rakhine State, Myanmar yang terdiri dari para relawan insinyur yang sudah berpengalaman membangun RS Indonesia di Jalur Gaza, Palestina. Meskipun pembangunan diserahkan kepada kontraktor lokal, namun MER-C akan menempatkan relawan insinyur di lapangan untuk mengawasi seluruh proses pembangunan RS Indonesia di Rakhine State sampai pembangunan selesai.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif