Teknologi
Jumat, 8 September 2017 - 15:45 WIB

China Batasi Obrolan di Grup Chatting

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Penyedia jasa informasi harus bisa bertanggung jawab terhadap informasi dan bertindak profesional.

Solopos.com, BEIJING – Badan Siber China (CAC) mengeluarkan aturan baru mengenai grup obrolan atau chat groups dan pesan instan dalam jaringan (daring/online). Setiap admin grup harus benar-benar bisa mengatur dan bertanggung jawab atas isi obrolan.

Advertisement

Dilansir People Daily, Jumat (8/9/2017), dalam aturan yang baru disebutkan bahwa admin grup harus benar-benar memastikan anggota grup mematuhi aturan dan informasi apa pun yang diangkat di grup harus sesuai dengan undang-undang dan kesepakatan bersama para pengguna.

Penyedia jasa informasi harus bisa bertanggung jawab terhadap informasi dan bertindak profesional serta memiliki kemampuan teknis atas jasa yang diberikan, demikian isi peraturan baru tersebut.

Selain itu, penyedia jasa informasi harus bisa memverifikasi secara nyata setiap anggota grup dan membuat sistem kredibilitas rating pada saat melakukan tindakan untuk melindungi informasi pribadi para penggunanya.

Advertisement

Peraturan yang mulai berlaku pada 8 Oktober 2017 itu akan mencakup semua platformchat group” di China, seperti Tencent WeChat, QQ, Sina Weibo, Tieba Baidu, dan Alipay Alibaba, sebagaimana laporan China Daily.

Semua platform itu akan diminta “set up” sistem pengawasan dan pengelolaan atas kandungan pesan yang dikeluarkannya.

Di China pengguna WeChat mencapai angka 800 juta, sedangkan Weibo tercatat 200 juta pengguna aktif.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif