News
Jumat, 8 September 2017 - 21:10 WIB

Cadangan Devisa Pecah Rekor, Ketahanan Ekonomi Indonesia Makin Baik

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapal barang bersandar di Terminal Petikemas (TPK) Tanjung Emas, Semarang, Jateng, Jumat (11/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Cadangan devisa pada akhir Agustus 2017 naik US$1 miliar daripada posisi Juli 2017.

Solopos.com, JAKARTA — Posisi cadangan devisa Indonesia pada Agustus 2017 tercatat US$128,8 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2017 yang sebesar US$127,8 miliar.

Advertisement

Deputi Gubenur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan tingginya cadangan devisa tersebut menunjukkan tingkat ketahanan perekonomian Indonesia yang terus membaik.

“Seharusnya kita senang, itu artinya, cadangan devisa kan untuk jaga-jaga misalnya ada volatilitas di luar apakah karena risiko eksternal, dengan cadangan devisa yang meningkat, akan baik untuk ketahanan ekonomi Indonesia,” kata Mirza di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (8/9/2017).

Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa yang berasal dari penerimaan pajak dan devisa hasil ekspor migas bagian pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas. Penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa terutama untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.

Advertisement

Posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2017 tersebut cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Dalam hal ini, Mirza meyakini capital inflow akan terus masuk selama bisa menjaga inflasi tetap rendah.

“Kalau melihat capital market kan, di pasar obligasi masuk capital inflow, tapi di pasar saham memang sedikit agak mereda. Tapi kalau ada recovery ekonomi yang lebih kuat di kuartal III dan IV, ini capital inflow di pasar saham akan masuk lagi,” terangnya.

Advertisement

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo mengatakan posisi cadangan devisa hingga Juli lalu sebesar US$127,8 miliar merupakan posisi terbesar sepanjang sejarah sehingga volalitas rupiah cenderung terkendali.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif