Jateng
Jumat, 8 September 2017 - 06:50 WIB

Angkutan Online Didemo Sopir Taksi Konvensional, Warganet Tak Peduli

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Jateng, Kamis (7/9/2017). (Facebook.com-Gal Wareng)

Angkutan online yang memperkaya sistem transportasi Jateng memicu penolakan sopir taksi konvensional yang berdemo di depan Kantor Gubernur.

Semarangpos.com, SEMARANG – Ratusan sopir taksi konvensional dari berbagai perusahaan taksi di Jawa Tengah (Jateng) berdemo di depan Kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (7/9/2017). Mereka kembali menggemakan penolakan terhadap angkutan online sebagai moda baru yang memperkaya transportasi Jateng.

Advertisement

Aksi sopir taksi menolak angkutan online dalam sistem transportasi Jateng itu pun menjadi bahan pembicaraan warga dunia maya (netizen) di media sosial Facebook. Namun netizen yang membicarakan demo di Kota Semarang itu justru ramai menyatakan sikap tak peduli mereka terhadap aksi tersebut.

Di grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar), sikap tak peduli itu ditunjukkan warganet setelah pengguna akun Facebook ?Gal Wareng? mengabarkan ada demonstrasi penolakan angkutan online di depan Kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang. “Sekilat info lur. Depan gubernuran penyampaian aspirasi sopir taksi sudah dimulai. Kemungkinan akan terjadi kemacetan di Jalan Pahlawan,” tulis pengguna akun Facebook ?Gal Wareng? dengan menyertakan beberapa foto.

Selain menyatakan sikap tak peduli, warganet yang mengetahui kabar itu justru menantang para sopir taksi untuk terus berdemo menolak moda transportasi online di Jateng. Menurut mereka, masyarakat tak akan terpengaruh dengan unjuk rasa itu dan tetap memilih moda transportasi sesuai kebutuhan, baik itu taksi konvensional atau taksi berbasis aplikasi smartphone.

Advertisement

“Demono sak kemengmu masyarakat saiki wis pinter lan ora g***lok. Kemajuan zaman semakin pesat. Aku pengguna taksi online mbok kapakno sing due dwet lan sing berhak milih tetap milih taksi online murah nyaman enak macet rak kuatir tarif munggah,” ungkap pengguna akun Facebook Paijo Iwan Ningratane.

“Ah sudahlah. Biarkan mereka kepanasan,” tulis pengguna akun Facebook MasPut Thesry.

Sementara itu, sebagian netizen lainnya menganggap demo penolakan transportasi online depan Kantor Gubernur Jateng itu tak perlu digelar. Menurut mereka, masyarkat berhak memilih moda transportasi sesuai dengan kebutuhan dan perusahaan taksi konvensional harus menghadapi persaingan secara profesional.

Advertisement

[Baca juga Ratusan Sopir Taksi Gerudug Kantor Gubernur Jateng]

Dikabarkan Semarangpos.com sebelumnya, Ketua Barisan Anti-Taksi Online (Bantai) Soloraya, Pramono, menyatakan demo tersebut digelar bukan untuk menolak aplikasi transportasi online yang hadir, namun untuk menolak hadirnya mobil berpelat hitam yang tergabung dengan perusahaan taksi online.

Meski sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas, demo penolakan angkutan online sebagai salah satu moda transportasi baru di Jateng berlangsung damai. Beberapa perwakilan dari peserta demo juga telah diperkenankan melakukan audiensi bersama pejabat Pemprov Jateng. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif