Jatim
Kamis, 7 September 2017 - 15:05 WIB

PERTANIAN MADIUN : Air Surut, Warga Manfaatkan Lahan Waduk Saradan untuk Bertani

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani merawat tanaman di lahan yang mulai mengering di Waduk Saradan, Kabupaten Madiun, Rabu (6/9/2017). (Antara Jatim/Siswowidodo)

Pertanian Madiun, lahan Waduk Saradan ditanami aneka tanaman.

Madiunpos.com, MADIUN — Sejumlah petani memanfaatkan areal lahan di Waduk Saradan Kabupaten Madiun yang mulai mengering saat musim kemarau ini untuk ditanami bermacam tanaman.

Advertisement

Salah seorang petani di Madiun, Sayat, 70, Rabu (6/9/2017), menuturkan air Waduk Saradan mulai menyusut awal Agustus lalu dan kini sebagian dasar waduk mengering, sehingga lahan dasar waduk di bagian tepi sudah tidak tergenangi air.

“Sejak sekitar sebulan lalu air waduk terus menyusut, sehingga banyak petani, termasuk saya, mulai menggarap lahan ini seperti pada musim kemarau sebelum-sebelumnya,” ujar Sayat di sela-sela merawat tanaman jagung, kemarin.

Menurut Sayat, setiap musim kemarau ratusan petani yang tinggal di sekitar waduk memanfaatkan lahan waduk pada saat air surut.

Advertisement

“Setiap musim kemarau saya dan para petani di sini menggarap lahan untuk ditanami padi, jagung, semangka, umbi jalar dan sayur. Pihak Pengairan membolehkan warga  memanfaatkan lahan ini, tetapi penggarap lahan diminta untuk membersihkan tanaman berduri yang tumbuh subur di sini,” kata Sayat.

Biasanya, kata dia, petani mulai menggarap lahan pada akhir Juli hingga awal Agustus, sehingga selama tiga bulan air waduk menyusut tinggal sekitar 15 hingga 20 persen waduk seluas sekitar 40 hektare itu menyisakan lahan cukup luas.

“Petani mulai menanam pada akhir Juli atau awal Agustus, sehingga pada bulan Oktober ketika sudah mulai turun hujan, tanaman siap dipanen,” kata Sayat.

Advertisement

Petani lain, Kamdi yang ditemui di sela menyemprotkan pembasmi hama pada tanaman jagungnya menuturkan dia mendapatkan lahan di lokasi lebih tinggi dan jauh dari pintu air waduk, sehingga airnya lebih dulu surut dan lahan bisa lebih cepat digarap.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif