Soloraya
Kamis, 7 September 2017 - 18:35 WIB

Genangan Air Muncul saat Penggalian Fondasi Gapura Pendapi Gede Balai Kota Solo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja membuang genangan air di lubang galian untuk fondasi gapura Pendapi Gede Balai Kota Solo, Kamis (7/9/2017). (Indah Septiyaning W./JIBI/Solopos)

Pekerja dibuat repot munculnya genangan air saat menggali tanah untuk fondasi gapura pendapi Balai Kota Solo.

Solopos.com, SOLO — Pekerja proyek revitalisasi Pendapi Gede Kompleks Balai Kota Solo mendapat hambatan tak terduga dengan munculnya genangan air saat mereka menggali tanah untuk fondasi gapura Pendapi Gede.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com, sejumlah pekerja sibuk menguras air yang menggenang di kedalaman 2,5 meter secara manual. Menurut mandor proyek revitalisasi Pendapi Gede, Endro Gatot Santoso, genangan air muncul saat pekerja mulai menggali tanah di kedalaman 2,5 meter.

Penggalian tanah dilakukan untuk menyiapkan pembangunan fondasi gapura Pendapi Gede. “Semula air kami kuras dengan mesin diesel. Tapi alatnya tiba-tiba ngadat sehingga dilakukan secara manual,” kata dia ketika dijumpai wartawan di sela-sela mengawasi pelaksanaan revitalisasi Pendapi Gede, Kamis (7/9/2017).

Advertisement

Penggalian tanah dilakukan untuk menyiapkan pembangunan fondasi gapura Pendapi Gede. “Semula air kami kuras dengan mesin diesel. Tapi alatnya tiba-tiba ngadat sehingga dilakukan secara manual,” kata dia ketika dijumpai wartawan di sela-sela mengawasi pelaksanaan revitalisasi Pendapi Gede, Kamis (7/9/2017).

Dia menuturkan munculnya genangan air itu menghambat pengerjaan revitalisasi Pendapi Gede. Kondisi ini di luar prediksi, apalagi rembesan air belum bisa dihentikan hingga Kamis sore.

Untuk penanganan sementara air dikuras secara manual maupun menggunakan mesin diesel. Air tersebut kemudian dibuang ke saluran di kompleks Balai Kota. “Kondisinya harus kering untuk membuat fondasi gapura,” katanya.

Advertisement

Konsep pembangunan Pendapi Gede adalah dikembalikan sebagaimana pendapa Jawa, yakni terbuka tanpa penyekat berupa dinding. “Waktu pengerjaan [revitalisasi Pendapi Gede] 120 hari. Sekarang sudah berjalan dua pekan,” katanya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan Pendapi Gede akan dibuka layaknya pendapa tanpa dinding. “Setelah nanti [Pendapi Gede] dibuka semuanya, masyarakat bisa memanfaatkan lebih maksimal untuk berkegiatan sampai malam,” kata Rudy sapaan akrabnya.

Revitalisasi Pendapi Gede merupakan bagian dari penataan kompleks Balai Kota Solo untuk dijadikan area publik yang dapat dimanfaatkan masyarakat umum. Rudy menilai kondisi Pendapi Gede yang tertutup dinding kayu terkesan hanya dimiliki aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Advertisement

Pemugaran dimulai dengan membuat gapura akses masuk di Balai Kota Solo. Lalu dinding kayu Pendapi Gede akan dibongkar. Setelah dibongkar, Pendapi Gede akan diberi ornamen tambahan untuk menguatkan kesan tradisional Jawa.

Revitalisasi Pendapi Gede ini selaras dengan penataan kompleks Balai Kota. Salah satunya pembongkaran pagar di depan Balai Kota. Pembongkaran pagar tersebut juga bersinergi dengan penataan kawasan segi tiga Solo yaitu Gladak, Balai Kota, dan Pasar Gede.

“Nanti dari Balai Kota akan kelihatan Pasar Gede, begitu juga sebaliknya. Balai Kota akan menjadi ruang publik selama 24 jam,” kata Rudy.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif