Ditjen Pajak membuka 1.721 lowongan CPNS dan diharapkan bisa mengatasi beban kerja yang tak seimbang.
Solopos.com, JAKARTA — Penambahan pegawai Ditjen Pajak melalui pembukaan seleksi CPNS 2017 harus harus dialokasikan ke tenaga analis dan pemeriksa supaya kinerja organisasi lebih optimal.
Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo, mengatakan masalah utama di tubuh otoritas pajak adalah standardisasi kompetensi, analisis beban kerja, dan alokasi yang tepat.
“Analisis beban kerja belum sepenuhnya tuntas, sehingga beban tidak imbang di beberapa level jabatan,” kata Yustinus, Kamis (7/9/2017).
Menurutnya, masalah itu menyebabkan alokasi timpang, pasalnya ada unit yang berlebih dan ada yang kurang. Oleh karena itu selain persoalan penambahan jumlah pegawai, keseimbangan beban kerja juga diperlukan.
“Supaya beban merata dan rekrutmen pun mengisi kebutuhan yang ada,” kata dia.
Adapun Kementerian Keuangan akan membuka pendaftaran calon pegawai negeri sipil. Total rekrutmen tahun ini sebanyak 2.880 sedangkan alokasi untuk Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebanyak 1.721 orang.