News
Kamis, 7 September 2017 - 08:10 WIB

Bangladesh Bakal Pindahkan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengungsi Rohingya mendirikan tenda darurat di kawasan Balukhali, Cox's Bazar, Bangladesh (Mohammad Ponir Hossain/Reuters)

Pemerintah Bangladesh berencana memindahkan pengungsi Rohingya ke pulau terpencil.

Solopos.com, DHAKA – Pemerintah Bangladesh berencana memindahkan pengungsi Rohingya ke sebuah pulau terpencil bernamaThengar Char yang berada di Teluk Benggala. Kebijakan itu diambil setelah melihat derasnya arus pengungsi Rohingya yang masuk ke Bangladesh secara ilegal.

Advertisement

Para pengungsi Rohingya itu menimbulkan masalah baru bagi Bangladesh yang merupakan salah satu negara termiskin dan terpadat di dunia. Meski sudah dilarang, warga Rohingya terus berdatangan ke sana dan tidak bisa dihentikan.

Sekitar 125.000 orang Rohingya masuk ke kawasan Bangladesh selama 10 hari terakhir. Mereka kini tinggal di tenda pengungsian bersama 400.000 warga lain yang datang lebih dulu. “Kami sudah mencoba berbagai cara untuk menghentikan meraka. Tapi, kami tidak bisa menghentikan pengungsi yang masuk lewat perbatasan alam seperti bukit, hutan, dan laut,” kata Penasihat Politik Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, H.T Imam seperti dilansir Reuters, Selasa (5/9/2017).

Imam menambahkan, Bangladesh tidak bisa lagi menerima pengungsi, lantaran telah menampung sekitar ratusan ribu imigran di kawasan Coz’s Bazar. Menyikapi hal itu, pemerintah berencana memindahkan pengungsi Rohingya ke Thengar Char.

Advertisement

“Kami sudah meminta bantuan beberapa badan internasional untuk memindahkan warga Rohingya ke pulau bernama Thengar Char. Di sana, mereka bisa memulai kehidupan baru,” sambung Imam.

Thengar Char merupakan pulau yang muncul dari endapan lumpur sekitar 11 tahun lalu. Pulau yang tak berpenghuni itu jauh dari pemukiman warga. Pulau itu dijangkau lewat jalur air selama dua jam. Setiap bulan Juni-September, pulau tersebut dilanda banjir. Sementara saat gelombang laut tenang, pulau ini dipakai bajak laut untuk menyandera nelayan demi mendapat uang tebusan.

Rencana pemindahan pengungsi Rohingya ke Thengar Char itu ternyata sudah ada sejak 2015 lalu. Sejak dulu sampai sekarang, rencana tersebut terus menjadi perdebatan. Beberapa orang yang tergabung dalam organisasi kemanusiaan mengkritik rencana itu. Mereka menilai pemerintah seharusnya melindungi pengungsi, bukan memindahkan mereka ke tempat kosong yang tidak memiliki fasilitas apapun.

Advertisement

“Perdana Menteri bersikeras memindahkan pengungsi ke Thengar Char meski banyak orang yang protes. Mereka mengaggap pulau itu tidak cocok ditinggali pengungsi Rohingya,” kata asisten Hasina yang enggan disebut namanya.

Seperti diketahui, ratusan ribu warga Rohingya terpaksa kabur ke Bangladesh lantaran tempat asal mereka di Rakhine, Myanmar dilanda krisis. Banyak warga Rohingya yang meregang nyawa akibat kekerasan militer Myanmar.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif