Soloraya
Kamis, 7 September 2017 - 21:35 WIB

954 Siswa Kumpulkan Rp45,6 Juta untuk Rohingnya, SDIT Nur Hidayah Solo Layak Ditiru

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala SDIT Nur Hidayah Solo, Waskito memberi tausiah kepada ratusan siswa di halaman sekolah, Kamis (7/9/2017). (Istimewa/SDIT Nurhidayah Solo)

Siswa SDIT Nur Hidayah Solo melakukan penggalan dana untuk membantu muslim Rohingnya.

Solopos.com, SOLO – Para siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nur Hidayah Solo melakukan penggalangan dana untuk membantu umat muslim Rohingya, Myanmar.

Advertisement

Penggalangan dana itu dilakukan pada Aksi Untuk Rohingya yang digelar di halaman SDIT Nur Hidayah di Jl. Pisang, Kerten, Laweyan Solo, Kamis (7/9/2017).

“Kegiatan aksi diikuti sebanyak 954 siswa-siswi kelas I sampai kelas VI,” kata Wakil Kepala Bidang Humas SDIT Nur Hidayah Solo, Rahmat Hariyadi.

Advertisement

“Kegiatan aksi diikuti sebanyak 954 siswa-siswi kelas I sampai kelas VI,” kata Wakil Kepala Bidang Humas SDIT Nur Hidayah Solo, Rahmat Hariyadi.

Dari hasil penggalangan dana dari para siswa, lanjut dia, terkumpul uang senilai Rp45,6 juta. Dana akan disalurkan kepada saudara muslim Rohingya melalui Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia.

“Semoga bantuan dana dari siswa dan siswi SDIT Nur Hidayah ini dapat meringankan beban penderitaan muslim Ronghiya. Kami juga mendoakan agar mereka segera terselamatkan dari krisis kemanusiaan,” jelas Rahmat.

Advertisement

Salat gaib dan doa itu juga diikuti para guru dan karyawan SDIT Nur Hidayah. Pelaksanaan salat gaib dan doa dipimpin guru setempat yang berdiri di atas panggung.

Panggung mini berukuran 2 X 3 meter dengan backdrop dari MMT bertuliskan From SDIT Nur Hidayah for Our Brother Rohingya.

Di backdrop itu juga ditampilkan beberapa foto tentang penderitaan muslim Rohingya . Para siswa dengan tertib melaksanakan salat gaib yang dilanjutkan dengan membaca doa.

Advertisement

Seusai melaksanakan salat gaib dan doa, para siswa memasukkan uang yang telah dibawa dari rumah ke dalam kota infak munashoroh secara bergantian.

“Kegiatan ini untuk memupuk rasa kepedulian para siswa serta berempati kepada saudaranya yang sedang menderita karena kezaliman militer dan pemerintah Myanmar,” jelas Rahmat.

Sementara itu, Kepala SDIT Nur Hidayah, Waskito, saat memberikan pengarahan mengutuk keras tindakan pemerintah dan militer Myanmar terhadap umat muslim Rohingya.

Advertisement

“Kami meminta kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa [PBB] melalui UNICEF menyelamatkan masa depan anak-anak Rohingya,” pinta dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif