News
Rabu, 6 September 2017 - 10:10 WIB

Kurs Rupiah Dibuka Menguat 3 Poin di Rp13.335/US$

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Nilai tukar rupiah hari ini, Rabu (6/9/2017), dibuka menguat Rp13.335 per dolar AS.

Solopos.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 3 poin atau 0,02% ke level Rp13.335 per dolar AS, Rabu (6/9/2017) pukul 08.00 WIB. Di awal perdagangan pukul 09.00 WIB, rupiah meneruskan penguatan ke level Rp13.333 per dolar AS.

Advertisement

Sementara itu, nilai tukar rupiah berhasil mencatatkan rebound pada perdagangan Selasa (5/9/2017), di saat mata uang lainnya di Asia bergerak variatif. Rupiah ditutup menguat 0,01% atau 1 poin di Rp13.338 per dolar AS, setelah dibuka dengan pergerakan yang sama. Adapun pada perdagangan Senin (4/9/2017), rupiah ditutup melemah 0,16% atau 21 poin di posisi 13.339 per dolar AS.

Dilansir Bloomberg, Indonesia mempertimbangkan pemikiran untuk menerbitkan obligasi pemerintah global pertama berdenominasi rupiah di saat investor asing tetap berada dalam jalur untuk memompa dana dengan jumlah tertinggi ke dalam surat berharga pemerintah.

Advertisement

Dilansir Bloomberg, Indonesia mempertimbangkan pemikiran untuk menerbitkan obligasi pemerintah global pertama berdenominasi rupiah di saat investor asing tetap berada dalam jalur untuk memompa dana dengan jumlah tertinggi ke dalam surat berharga pemerintah.

“Kementerian Keuangan sedang dalam pembicaraan dengan bank sentral untuk menilai potensi dampak dari penawaran semacam itu terhadap mata uang lokal,” ujar Robert Pakpahan, direktur jenderal untuk pembiayaan anggaran dan manajemen risiko di Kementerian Keuangan, seperti dikutip dari Bloomberg.

Pihak kementerian disebutkan belum mencapai kesepakatan dengan Bank Indonesia dan belum menentukan kerangka waktu untuk langkah penerbitan tersebut.

Advertisement

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau naik 0,02% atau 0,019 poin ke 92,654 pada Selasa pukul 16.40 WIB.

Pergerakan indeks dolar AS hari ini sempat kembali terbebani seiring dengan berlanjutnya ketegangan geopolitik di tengah tanda-tanda bahwa Korea Utara dapat melakukan lebih banyak lagi uji coba rudal.

Korut juga diperkirakan akan melakukan uji coba rudal balistik lainnya melihat tanda-tanda aktivitas menjelang hari kemerdekaan Korut tanggal 9 September mendatang. Harian Korea Utara, Asia Business Daily, mengabarkan bahwa Korut telah memposisikan rudal balistik antar benua (ICBM) menuju pantai baratnya, mengutip sumber intelijen yang dirahasiakan.

Advertisement

“Situasi di Korea Utara menimbulkan risiko bagi pasar tanpa akhir yang jelas, sehingga membatasi keuntungan dolar,” kata Ayako Sera, ekonom senior Sumitomo Mitsui Trust, seperti dikutip dari Reuters.

Meski demikian, prospek penguatan dolar masih terlihat di tengah perkembangan politik AS yang dapat memberikan dorongan potensial.

Pertemuan kebijakan Federal Reserve pada 19-20 Agustus dan pembahasan mengenai plafon utang AS pada akhirnya bisa mendukung dolar akhir bulan ini, kata Yukio Ishizuki, Analis kurs di Daiwa Securities.

Advertisement

Departemen Keuangan AS memiliki tenggat waktu hingga 29 September untuk menaikkan plafon utang, yang menjadi batasan terhadap berapa banyak pinjaman AS yang diizinkan untuk digunakan oleh pemerintah AS.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif