Jogja
Rabu, 6 September 2017 - 05:20 WIB

KESEHATAN JOGJA : Indonesia Punya Masalah Gizi Paling Lengkap, Apa Saja?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Talkshow 'Pengaruh Malnutrisi Yodium dan Zat Besi pada Kecerdasan' di Ruang Theater Gedung Perpustakaan Lantai 2 Fakultas Kedokteran UGM Jogja, Selasa (5/9/2017) siang. (Abi Mufti/JIBI/Harian Jogja)

Kesehatan Jogja, anak membutuhkan asupan gizi yang baik.

Harianjogja.com, SLEMAN — Indonesia merupakan negara yang mempunyai permasalahan gizi paling lengkap. Masalah gizi yang muncul adalah kekurangan zat gizi seperti anemia, gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), kurang gizi dan gizi buruk.

Advertisement

Defisiensi yodium dan zat besi menjadi salah satu unsur penting dalam mencetak kualitas pertumbuhan. Secara nasional, data Riskesdas pada 2013 menyebutkan bahwa proporsi Anemia pada balita dengan rentang usia 12-59 bulan sebesar 28,1 persen dan ibu hamil sebesar 37,1%.

Dampak permasalahan gizi yang tidak teratasi dengan baik akan mempengaruhi kualitas hidup dan akan berdampak besar terhadap kondisi sosial ekonomi komunitas. Maka, sudah seharusnya permasalahan gizi yang tejadi pada individu ini melibatkan berbagai lintas setoral yang ada, ujar Ketua Departemen Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja Toto Sudargo.

Disisi lain, kelebihan gizi juga bisa menimbulkan penyakit degeneratif. Permasalahan gizi di Asia Tenggara ternyata variatif, katanya. Khususnya permasalahan gizi di Indonesia, diantaranya, kurang energi protein [kurus dan pendek], anemia gizi besi, gizi lebih [overweight] dan kekurangan yodium.

Advertisement

“Spektrum kekurangan Yodium rentan terjadi pada tahap Janin, Neonatus, Anak dan Remaja maupun Dewasa yang dampaknya beragam,” ujarnya dalam Talkshow Pengaruh Malnutrisi Yodium dan Zat Besi pada Kecerdasan di Ruang Theater Gedung Perpustakaan Lantai 2 Fakultas Kedokteran UGM Jogja, Selasa (5/9/2017) siang.

Anak-anak yang terhambat perkembangan psikomotornya pada usia sekolah akan berdampak pada penurunan kemampuan kognitif atau sama dengan penurunan IQ sebesar 5-19 poin.

Pakar Kedokteran Fetomaternal UGM Jogja Rukmono Siswishanto menyampaikan, zat gizi apa yang dikonsumsi berlebihan (over intake) yaitu minyak 147% dan garam 22%.

Advertisement

“Berlebihan dan kekurangan gizi juga tidak baik bagi kesehatan manusia. Malnutrisi bisa kelebihan dan kekurangan,” tuturnya.

“Secara alamiah kita berada di daerah yang kekurangan Yodium. Anjuran dari WHO untuk mengatasi Mikronutrien adalah dengan ASI,” kata Pakar Endokrinologi UGM Jogja Yudha Patria.

Selain itu, ia menjelaskan tiga kebutuhan dasar bagi anak, kata dia, yaitu asuh [asupan gizi anak selama dalam kandunan dan sesudahnya], asih [emosional anak dengan meimbulkan rasa aman bagi anak baik fisik dan psikis dan asah [mental dan pembelajaran].

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif