Jogja
Rabu, 6 September 2017 - 17:55 WIB

Kebun Teh Nglinggo akan Dikembangkan Jadi Pusat Wisata Offroad dan Perkemahan Mewah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kebun teh milik Purwanto di Dusun Tritis, Desa Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo memiliki pemandangan yang elok dan kesejukan udara sehingga berpotensi menjadi tempat wisata. (JIBI/HARIAN JOGJA/NINA ATMASARI)

Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo berencana mengembangkan kawasan wisata Kebun Teh Nglinggo-Tritis, sebagai pusat wisata offroad dan perkemahan mewah

 
Harianjogja.com, KULONPROGO -Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo berencana mengembangkan kawasan wisata Kebun Teh Nglinggo-Tritis, sebagai pusat wisata offroad dan perkemahan mewah.

Advertisement

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo Rochandy Gunung, pada Selasa (5/9/2017) mengatakan, rencana pengembangan itu muncul, setelah melihat keindahan dan keunikan ekosistem di Menoreh. Namun di sisi lain, jajarannya perlu berpikir keras, karena pengembangan yang dilakukan jangan sampai merusak ekosistem yang sudah ada.

Offroad dan perkemahan mewah yang dirancang oleh Dispar dan kelompok wisata setempat, nantinya akan menawarkan sensasi wisata alam dan uji adrenalin.

Advertisement

Offroad dan perkemahan mewah yang dirancang oleh Dispar dan kelompok wisata setempat, nantinya akan menawarkan sensasi wisata alam dan uji adrenalin.

Wisata akan dimulai sejak wisatawan turun dari bandara atau stasiun, mereka dijemput oleh pengelola wisata, menggunakan kendaraan offroad. Pada malam hari, mereka diajak menginap di tenda yang didesain seperti rumah sendiri, serta disuguhi hidangan kambing guling.

“Wisata kebun teh memang sudah berkembang, tapi belum optimal menarik wisatawan. Hanya saja konsep wisata satu ini tetap harus dimatangkan,” kata Gunung, Selasa (5/9/2017).

Advertisement

Dispar sekaligus berharap, pengembangan yang dilakukan bukan hanya berdampak pada peningkatan kunjungan, melainkan juga pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, yang berujung pada menurunnya angka kemiskinan.

“Dari hasil komunikasi kami, para pemilik kendaraan offroad menerima ide kami. Ada juga yang menawarkan tanah seluas 1.000 meter persegi milik mereka, untuk camping ground,” ujarnya.

Koordinator Offroad Desa Nglinggo Melky Binaro menyatakan, pihaknya  menawarkan tiga rute atau jalur offroad, yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri dan menguji adrenalin pengunjung.

Advertisement

“Rute-rute itu terbagi menjadi jalur wisata, jalur wisata ekstrim dan jalur reliji,” ujarnya.

Rute wisata menawarkan pemandangan kebun teh Nglinggo menuju Puncak Suroloyo, berakhir di Borobudur, Kabupaten Magelang. Rute ini dibanderol Rp550.000 per tiga orang.

Rute kedua, rute wisata ekstrim dimulai dari hutan pinus Nglinggo menuju air terjun 44 dan air terjun Clanceng Putih. Wisatawan bisa bermalam dan berkemah. Untuk menikmati rute ini, wisatawan diminta merogoh kocek Rp750.000 untuk tiga orang.

Advertisement

Sementara itu, rute offroad religi diperuntukkan khusus bagi wisatawan Katolik dan Kristiani. Dihargai Rp1,5 juta, jalur ketiga ini dimulai dari Sendang Sriningsih, menuju Goa Maria, lalu Sendangsono. Kemudian terus ke Suroloyo dan Nglinggo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif