Jogja
Rabu, 6 September 2017 - 20:20 WIB

Berkedok Vapor, Narkotika Cair Dijual Lewat Instagram

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tahanan polisi tersangka pelaku kriminalitas. (Sekar Langit Nariswari/JIBI/JIBI/Harian Jogja)

Satnarkoba Polres Sleman meringkus pelaku peredaran narkotika cair yang dijual dalam bentuk cairan vapor

Harianjogja.com, SLEMAN- Satnarkoba Polres Sleman meringkus pelaku peredaran narkotika cair yang dijual dalam bentuk cairan vapor. Pelaku menjual kembali narkotika yang dibelinya dari tujuh akun instagram ini.

Advertisement

Narkoba cair ini merupakan ekstrak dari tembakau gorila yang dicampur dengan cairan vapor. Wakapolres Sleman, Kompol Heru Muslimin mengatakan jika ini merupakan modus baru peredaran narkotika. “Sekarang ini semakin canggih, banyak cara mengelabui petugas,” terangnya kepada wartawan, Rabu (6/9/2017).

Pelaku, Adit, 23, membeli cairan tersebut sebanyak 30 ml seharga Rp2 juta dari pemasok dari Bandung dan Jakarta. Kemudian cairan itu dipecah menjadi 16 botol narkotika cair dan dijual seharga Rp300.000 per item.

Barang haram ini lalu dijual kembali kepada pelajar sekolah melalui intagram dan BBM. Pelaku sudah setahun belakangan menjual barang tersebut kepada konsumennya.

Advertisement

Ikut disita bersama penangkapannya ialah barang bukti berupa 15 botol cairan vapor, tujuh kertas pembungkus tembakau,dan sejumlah barang lainnya. Kasus ini merupakan pengembangan dari peredaran tembakau gorila yang dilakukan oleh Arnold Jansen, 21. Ia ditangkap saat membuat onar di Kutupatran dan ditangkap bersama barang haramnya.

Warga Mlati ini juga kerap juga kerap memperjualbelikan barangnya itu pada konsumen di bawah umur. Ia juga terbukti menjual tembakau gorila itu pada AB, 16, dan LB, 16, pelajar SMA yang ikut ditangkap petugas di lokasi berbeda. Wakapolres mengatakan jika kedua pelajar ini dikenakan wajib lapor karena masih di bawah umur meski kasusnya tetap diproses.

Aji, tersangka pengedar narkotika cair mengatakan mendapatkan konsumen dari kenalannya. Menurutnya, ia sudah membeli narkotika itu dalam bentuk utuh dan tidak perlu meraciknya.

Advertisement

Namun, sepengetahuannya, cairan itu terdiri dari 50% ekstrak tambakau gorila dan sisanya cairan vapor. Sebagian besar pembelinya umumnya membeli karena merasa penasaran dengan narkotika jenis baru ini. “Ikut tren, mereka[konsumennya] pengen tahu rasanya seperti apa,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif