Jateng
Selasa, 5 September 2017 - 08:50 WIB

TAWURAN DEMAK : Polisi Sesalkan Pementasan Dangdut Ternoda Tawuran

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah orang menyaksikan pertunjukan musik dangdut di Lapangan Desa Banjarsari, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jateng, Senin (4/9/2017). (Facebook.com-Sutomo)

Tawuran dianggap telah menodai acara pertunjukan musik dangdut di Demak.

Semarangpos.com, DEMAK – Pertunjukan musik dangdut yang digelar di Lapangan Desa Banjarsari, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), Senin (4/9/2017), disebut polisi ternoda dengan aksi tawuran beberapa penonton. Penilaian itu dikemukakan Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Demak Kompol Sutomo.

Advertisement

Melalui akun Facebooknya, Sutomo menyayangkan pertunjukan yang seharusnya dapat dinikmati semua kalangan masyarakat itu justru ternoda dengan perkelahian massal beberapa penonton. Menurutnya tawuran itu dipicu sebagian penonton yang sebelumnya menenggak minuman keras.

Lur, sedulurku WD umpama budaya tawuran dan minum-minum ditinggalkan mesti Demak adem tur kepenak kok. Kenapa setiap ada hiburan dangdut yang sebetulnya bisa bikin pikiran kita fress kok malah pada bikin ulah,” ungkap Sutomo di dinding grup Facebook Warga Demak.

Ia juga mengungkapkan tawuran di pertunjukan dangdut di Demak itu telah merusak suasana hati penonton. “Umpama hiburan dangdut itu dilihat dinikmati dan diresapi bisa pikiran kita fress tidak stres, seperti tadi sore di Lapangan Desa Banjar sari Gajah Demak dinikmati gak usah gegeran gak usah saling lempar wah betul-betul bisa buat obat stres bukan tambah stres,” imbuh Sutomo.

Advertisement

Sebagian warganet pun lantas ramai mencerca pelaku tawuran itu. Mereka setuju anggapan Sutomo bahwa pelaku tawuran itu telah merusak suasana pertunjukan dangdut di Desa Banjarsari. “Setuju. Dangdut itu untuk dinimati, Lha nek tawuran kui nggolek mati,” ungkap pengguna akun Facebook Rangga Rangkuti.

Seng jek tawuran deso banget kui pak. Nonton gratis kok tawuran,” tulis pengguna akun Facebook Net Czah Buludhan.

Sementara itu, Kompol Sutomo mengaku sempat terpancing emosinya saat mengamankan peserta tawuran. “Ya saya minta maaf tadi jika ada yang mirasnya tak gebyurke yang bawa itu aku lagi rodo emosi karena miras itu yang bikin ulah yen benjut kok trus lapor la sing benjuti ora kenal kan repot tapi tadi ya hanya riak-riak kecil bisa kita atasi,” ungkap Sutomo.

Advertisement

Polisi yang kerap mengabarkan aksinya melalui media sosial Facebook itu mengimbau kepada warga di Demak untuk berhenti meminum minuman keras. Selain memicu tawuran seperti yang terjadi pada pertunjukan dangdut di Desa Gajah, menurutnya, minuman keras akan merusak generasi penerus bangsa, khususnya yang ada di Demak. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif