News
Selasa, 5 September 2017 - 11:35 WIB

Pemerintah Gandeng BPD untuk Layani KPR Bersubsidi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan (Rachman/JIBI/Bisnis)

Akses pembiayaan KPR diperluas dengan melibatkan BPD.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah memperluas akses pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan menggandeng bank pembangunan daerah (BPD) untuk semakin memudahkan akses bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Lana Winayanti, kepada wartawan seusai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Percepatan Realisasi KPR FLPP dan KPR BPD dalam Mendukung Program Sejuta Rumah di The Sunan Hotel Solo, Senin (4/9/2017).

“BPD sudah digandeng untuk menyalurkan KPR subsidi. Namun perannya masih sangat kecil, hanya satu persen dari total fasilitas penyaluran KPR subsidi. Padahal BPD memiliki peran penting dan potensi besar karena kantor berada hingga ke pelosok Indonesia sehingga lebih mudah dijangkau dan biasanya lebih mengenal karakteristik masyarakat daerah masing-masing,” ungkap dia.

Advertisement

“BPD sudah digandeng untuk menyalurkan KPR subsidi. Namun perannya masih sangat kecil, hanya satu persen dari total fasilitas penyaluran KPR subsidi. Padahal BPD memiliki peran penting dan potensi besar karena kantor berada hingga ke pelosok Indonesia sehingga lebih mudah dijangkau dan biasanya lebih mengenal karakteristik masyarakat daerah masing-masing,” ungkap dia.

Pada kesempatan tersebut ditandatangani kesepakatan antara Bank Jateng, Bank Jatim, Bank DIY, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), dan Perum Perumnas. Kerja sama ini dilakukan dengan harapan penyaluran bisa lebih maksimal, seperti Perum Perumnas menyediakan unit, PT SMF membantu peningkatan kemampuan karyawan perbankan dan refinancing, serta perbankan sebagai penyalur KPR.

Dia menjelaskan PT SMF telah menyusun standard operating procedure (SOP) untuk KPR subsidi bagi BPD. Karyawan BPD akan dilatih mengenai penyaluran KPR subsidi, seperti cara menganalisis dan sebagainya.

Advertisement

Kinerja penyaluran FLPP tahun lalu dengan anggaran Rp10,127 triliun untuk membangun 87.390 rumah hanya terealisasi 58.470 unit atau 66,9%. Penyaluran SBB pun tidak bisa maksimal, target mebangun 431.096 unit rumah dengan dana 1,337 triliun hanya terealisasi 124.737 rumah atau 28,93%. Sedangkan realisasi penyaluran SBUM hanya 75.933 unit atau 24,81% dari target 431.096 unit dengan anggaran Rp1,224 triliun.

Di Jawa Tengah hingga 30 Juni tercatat penyaluran FLPP hanya untuk 2.295 unit dengan anggaran Rp200,11 miliar, SSB untuk 5.997 unit, dan SBUM disalurkan untuk membangun 3.818 unit senilai Rp15,27 miliar. Tahun ini target realisasi tersebut ada koreksi tapi butuh upaya lebih karena target tahun ini tetap lebih besar dari realisasi tahun lalu.

“Butuh dukungan dari semua pihak supaya Program Sejuta Rumah bisa sukses. Peta backlog [kebutuhan rumah] sudah ada, bahkan by name by addres sehingga bisa di-follow up oleh perbankan supaya program lebih tepat sasaran,” ujar Lana.

Advertisement

President Director PT SMF, Ananta Wiyogo, mengatakan badan usaha milik negara (BUMN) ini juga akan membantu BPD untuk menambah dana jika merasa ada kekurangan untuk menyalurkan KPR. Menurut dia, tidak ada target khusus penyaluran KPR di masing-masing BPD tapi diharapkan lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Kepala Seksi Perumahan Umum Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah, Suprapta, mengatakan backlog kepemilikan di Jateng mencapai 752.848 unit sedangkan backlog penghuni sebanyak 503.703 unit. Rumah tangga dengan penghasilan di bawah Rp2,5 juta/bulan sebanyak 6.213.959 keluarga atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) non bankable (tidak bisa menjangkau FLPP) sedangkan masyarakat berpenghasilan Rp2,5 juta-Rp4 juta hanya 1.832.621 keluarga.

“Backlog paling tinggi ada di Kota Semarang sedangkan paling kecil ada di Banjarnegara, kalau Solo cenderung sudah cukup banyak yang memiliki rumah,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif