Sport
Selasa, 5 September 2017 - 20:25 WIB

LIGA 2 : Bertemu PSS Sleman di 16 Besar, Persis Pilih Merendah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemain baru Persis Solo, Agung Supriyanto (kedua dari kanan), meluapkan perasaan seusai berhasil mencetak gol lewat sundulan saat melawan Persiba Bantul dalam pertandingan Liga 2 di Stadion Manahan Solo, Kamis (3/8/2017). (JIBI/Solopos/M. Ferri Setiawan)

Liga 2 akan menyajikan duel Persis Solo vs PSS Sleman.

Solopos.com, SOLO — Setelah memastikan diri lolos ke babak 16 besar, Persis Solo harus bersiap diri menghadapi lawan berat yakni PSS Sleman. Pasukan Super Elang Jawa diprediksi bakal merepotkan M. Wahyu dkk. dalam mengarungi babak 16 besar.

Advertisement

Pelatih Persis Solo Widyantoro yang pernah membesut PSS Sleman pada musim kompetisi 2011-2012 tidak segan memuji mantan klub yang pernah diasuhnya itu. Menurutnya, PSS Sleman merupakan satu satunya tim yang memiliki persiapan paling matang di antara tim lain yang menjadi kontestan Liga 2.

Perjalanan PSS Sleman dalam menembus babak 16 besar, kata Wiwid, sangat superior. Tim besutan Freddy Muli itu mampu memuncaki klasemen Grup 3 dengan raihan 34 poin. Dari 13 laga yang dijalani, PSS Sleman mampu meraih 11 kemenangan, sekali seri dan sekali kalah.

“Penampilan PSS Sleman sejauh ini sangat superior. Mau tidak mau, suka tidak suka, PSS Sleman akan menjadi lawan Persis karena kita berada satu grup. Kita harus mempersiapkan diri menghadapi lawan yang cukup berat,” ujar Widyantoro saat berbincang dengan Solopos.com melalui telepon, Selasa (5/9/2017).

Advertisement

Wiwid mengakui PSS Sleman bermaterikan pemain dengan level satu tingkat di atas Persis Solo. Meski begitu, Wiwid menyebut semua tim punya peluang yang sama untuk lolos ke babak berikutnya. “Kami tahu diri, materi pemain kami berada di bawah PSS Sleman. Tapi, kami akan memaksimalkan kesempatan untuk mengimbangi permainan PSS Sleman,” paparnya.

Sementara itu, Wakil Presiden Pasoepati Ginda Ferachtriawan menyebut pertemuan Persis Solo melawan PSS Sleman menjadi momen yang tepat untuk menunjukkan kedewasaan kedua suporter. Menurutnya, sudah saatnya suporter kedua tim beradu kreativitas dalam mendukung tim dari tribune stadion.

“Mari hargai rule of the game dan sportivitas dan fairplay. Sama-sama kita suka nyanyi, sama-sama kita suka bikin koreo. Ya, tunjukkan semua itu di stadion. Kalau semua suporter, khususnya kepala suku bisa mengendalikan massanya, hal-hal yang tidak diinginkan itu pasti bisa dihindari,” terang Ginda.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif