Soloraya
Senin, 4 September 2017 - 11:25 WIB

PENEMUAN MAYAT SRAGEN : Tukang Pijat Tunanetra Asal Grobogan Meninggal di Kamar Indekos

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Kisah tragis seorang tukang pijat ditemukan meninggal di kamar indekos.

Solopos.com, SRAGEN — Seorang penyandang tunanetra asal Brabo RT 006/RW 002, Tanggungharjo, Grobogan, bernama Saiful Anwar, 28, ditemukan meninggal dunia di Lojirejo RT 001, Gemolong, Sragen, Minggu (3/9/2017) siang.

Advertisement

Pria yang bekerja sebagai tukang pijat itu diduga mengalami angin duduk sebelum meninggal dunia.

Kapolsek Gemolong AKP Supadi mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman saat dimintai konfirmasi, Senin (4/9/2017) pagi, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Dia menjelaskan persitiwa tersebut diketahui teman sesama tukang pijat, yakni Juanto, 37, warga Lojireji RT 001, Gemolong, Sragen, dan Suyamto, 42, warga Bibis RT 017, Desa Doyong, Miri, Sragen.

Advertisement

“Peristiwa itu berawal pada pukul 11.30 WIB, Saiful baru tiba dari rumah orang tuanya Sugimin dari Grobogan. Pada pukul 12.00 WIB, Juanto mengetahui Saiful muntah-muntah di tepi jalan dan akhirnya pingsan. Selanjutnya Saiful dibawa warga ke ruko milik Suyamto di Jalan Raya Solo-Purwodadi Gemolong. Di situlah Saiful indekos. Setelah siuman, Saiful kembali muntah-muntah bercampur darah. Suyamto menawari teh hangat tetapi ditolak Saiful. Kemudian Saiful dibawa ke tempat tidurnya,” ujar Supadi.

Supadi mengatakan pada pukul 12.30 WIB, Suyamto mendapati Saiful sudah tidak bernyawa di kamar indekosnya. Dari informasi keluarga, Saiful sering mengalami sesak napas. Peristiwa itu dilaporkan ke Mapolsek Gemolong.

Supadi berkoordinasi dengan Tim Identifikasi Polres Sragen dan tim medis RSUD dr. Soeratno Gemolong.

Advertisement

“Hasil pemeriksaan tim medis tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan. Dari kemaluan keluar cairan bening. Korban meninggal diduga karena menderita masuk angin duduk. Kemudian jenazah diserahkan kepada keluarganya,” ujar Supadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif