Jogja
Minggu, 3 September 2017 - 01:22 WIB

TIONGHOA JOGJA : Ekonomi Maju, Beasiswa Menggiurkan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Asosiasi Pendidik dan Pengembang Bahasa Mandarin Indonesia (APPBMI) DIY Nicodemus Sanny (kiri) dan Ketua Perkumpulan Jogja Chinese Art and Culture Centre (JCACC) Jimmy Sutanto (dua kanan) berfoto dengan dua penerima beasiswa di Bandara Adisutjipto sebelum berangkat ke China, Kamis (24/8/2017). (IST)

Tionghoa Jogja, kesempatan memperoleh beasiswa terbuka lebar

Harianjogja.com, JOGJA — Negara China memberikan beasiswa kepada pelajar di Indonesia untuk belajar Bahasa Mandarin dan ilmu lainnya. Tawaran yang diberikan tidak hanya bebas biaya kuliah tetapi juga biaya hidup.

Advertisement

“Beasiswa di China menggiurkan,” kata Nicodemus Sanny selaku Ketua Asosiasi Pendidik dan Pengembang Bahasa Mandarin Indonesia (APPBMI) DIY kepada Harianjogja.com, Rabu (30/8/2017).

Ada dua macam beasiswa yang diberikan. Pertama, beasiswa full yang meliputi bebas uang kuliah, mendapat asrama, memperoleh tunjangan hidup per bulan, dan bebas asuransi kesehatan. Sementara beasiswa yang tidak full adalah bebas uang kuliah, asrama, dan tunjangan kegiatan per tahun senilai 5.000 Yuan atau setara Rp10 juta untuk asuransi, izin tinggal, perlengkapan asrama, dan lain-lan.

Sanny mengakui, dalam pembelajaran Bahasa Mandarin, China unggul dibandingkan negara lain karena Bahasa Mandarin berasal dari negara itu. Selain itu, perkembangan ekonomi China yang terbilang paling cepat membuat beasiswa yang ditawarkan sangat menarik.

Advertisement

Menurutnya, kondisi China yang maju pesat membawa dampak baik bagi negara sahabatnya di lingkungan one belt one road (OBOR) atau yang juga dikenal jalur sutra, salah satunya Indonesia.

“Keuntungan yang diperoleh [Indonesia] adalah mendapat beasiswa 1+4 yakni setahun belajar Bahasa Mandarin dan empat tahun S-1 dengan berbagai jurusan,” kata Sanny.

Megawati, salah satu pelajar asal Jogja, mendapat beasiswa jenis 1+4 ini. Ia mendapat kesempatan belajar ilmu pariwisata di Wuyi University. Ia mengaku senang karena bisa belajar pariwisata di negeri Tirai Bambu itu. “Senang dan merasa enggak percaya bakal dapat beasiswa,” ujarnya.

Advertisement

Belajar Bahasa dan Budaya

China tidak hanya menawarkan pendidikan bahasanya tetapi juga budaya. Sanny mengatakan, selain China, sebenarnya banyak negara yang menawarkan pendidikan Bahasa Mandarin, seperti Taiwan, Malaysia, Hongkong, dan Macau. Hanya saja, negara-negara tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda.

Sampai saat ini, Indonesia belum mendapat beasiswa ke Taiwan sekalipun tradisi di negara itu masih sangat terjaga karena tidak mengalami revolusi budaya pada tahun 1960-an. Sementara Hongkong dan Macau merupakan bekas koloni Eropa sehingga budaya sedikit terpengaruh budaya barat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif