SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembacokan (dnaindia.com)
Kekerasan Sleman dialami dua polisi
Harianjogja.com, SLEMAN — Sebanyak dua anggota Polsek Gamping mendapatkan bacokan karena diserang dengan pedang dan celurit. Pelaku, Ramiz Nauval, 21 dan Yusqi Fisdaus, 27, sebelumnya dihentikan polisi karena menerobos lampu lalu lintas sembari memutar-mutarkan sebilah pedang.
Korban, Rico Andrean, 22, dan Dian Purwanto, 34 merupakan anggot unit Reskrim Polsek Gamping, yang saat kejadian sedang melaksanakan patroli wilayah pada Sabtu (2/9/2017) dini hari. Pelaku yang keduanya merupakan mahasiswa asal Sumenep, Jawa Timur itu melintas di perempatan Patran sekitar pukul 03.30 WIB. Karena tindakannya yang mengancam dengan senjata tajam, petugas kemudian melakukan pengejaran sampai kediaman pelaku di Mudinan, Banyuraden.
Saat dihentikan, terjadi pembicaraan dan korban mengenalkan diri. Namun, kemudian pelaku mengatakan tidak peduli pada aparat maupun polisi yang berlanjut dengan penyerangan dengan senjata tajam yang dibawa dan melukai petugas. Kapolsek Gamping, Kompol Herwandi mengatakan kejadian terjadi pada dini hari.
“Iya benar, tadi subuh, petugas dibacok,” jelasnya saat dihubungi Harianjogja, Sabtu (2/9/2017).
Pelaku sendiri kemudian berhasil dilumpuhkan petugas dan dibawa ke Mapolsek Gamping. Saat kejadian, ada tiga anggota polisi yang ada di lokasi kejadian dan turut menyaksikan peristiwa ini. Akibat penyerangan, Briptu Rico menderita luka bacok pada punggung dan Bripka Dian mendapatkan luka bacok di pelipis sebelah kiri serta lengan tangan kiri. Ikut diamankan bersama pelaku barang bukti berupa sebilah pedang dan sebilah clurit.
Kapolsek mengatakan jika saat ini sedang dilakukan penyidikan lebih lanjut atas kasus ini. Dikatakan pula jika kedua korban saat ini keadaannya sudah berangsur membaik.