Jogja
Jumat, 1 September 2017 - 18:59 WIB

GUNUNG MERAPI : Pendaki Usil Kembali Berulah, Pengamatan Terganggu

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu alat pemantau aktivitas gunung berapi milik BPPTKG yang terpasang di sekitar Pasar Bubrah atau di ketinggian kurang lebih 2.600 mdpl. Foto diambil belum lama ini. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Gunung Merapi tak dapat diamati secara maksimal

Harianjogja.com, JOGJA — Seorang pendaki yang tidak diketahui identitasnya berulah dengan memanjat tower pemantauan milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Kamis (31/8/2017). Akibat tindakan tersebut, reflector Electronic Distance Measurement (EDM) berubah posisi.

Advertisement

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), I Gusti Made Agung mengatakan oknum pendaki sempat menutup CCTV di tower pemantauan yang berada di puncak Gunung Merapi dengan tangan.

“Kalau CCTV-nya hanya sementara saja, tapi karena towernya dinaiki jadi reflector EDM berubah posisi. Kalau reflectornya berubah posisi jadi tidak bisa digunakan. Posisinya itu harus fix,” jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (1/9/2017).

I Gusti Made Agung menjelaskan reflector EDM adalah alat yang digunakan untuk pemantauan deformasi atau perubahan bentuk dan posisi suatu objek dalam jangka waktu tertentu. Menurutnya, alat ini digunakan setiap hari untuk mengukur jarak dari lereng hingga puncak Gunung Merapi sehingga bisa diketahui perubahan jarak yang terjadi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : BPPTKG Gunung Merapi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif