Lifestyle
Kamis, 31 Agustus 2017 - 02:22 WIB

TIPS LIBURAN : Jangan Matikan AC Saat di Pesawat, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jendela pesawat terbang (Daily Mail)

Tips liburan berikut dapat Anda terapkan saat menempuh perjalanan udara.

Harianjogja.com, JOGJA — Anda tengah mempersiapkan diri untuk berlibur? Simak tips berikut agar perjalanan udara Anda dapat tetap nyaman.

Advertisement

Mirror pada Selasa (29/8/2017) menulis perjalanan menggunakan pesawat tak selalu menjanjikan kenyamanan. Ada saja hal-hal yang mengakibatkan perjalanan Anda menjadi tak mulus, misal perilaku sesama penumpang yang tak peka, penerbangan yang tertunda atau gangguan cuaca.

Selain itu, masalah umum yang kerap dirasakan penumpang adalah pendingin udara di dalam pesawat. Apalagi jika Anda dari negara dua musim dan harus bepergian jauh, rasa dingin biasanya menyerang.

Advertisement

Selain itu, masalah umum yang kerap dirasakan penumpang adalah pendingin udara di dalam pesawat. Apalagi jika Anda dari negara dua musim dan harus bepergian jauh, rasa dingin biasanya menyerang.

Dingin semakin terasa saat Anda merasa sangat lelah dalam perjalanan tersebut. Untuk mengurangi rasa dingin, biasanya penumpang mematikan pendingin udara.

Sebenarnya opsi mematikan air conditioner (AC) adalah pilihan logis saat terasa dingin. Namun dari sisi kesehatan, ternyata hal ini tidak direkomendasikan, utamanya saat Anda tengah melakukan perjalanan udara. Sebab saat opsi itu dipilih, maka risiko Anda sakit menjadi lebih besar.

Advertisement

Direktur sekaligus Wakil Kepala Unit Gawat Darurat (UGD) di Lahey Medical Center-Peabody, di Massachusetts, Amerika Serikat (AS), Mark Gendreau merupakahkan ahli penyakit infeksi. Menurut dia, pendingin udara di dalam pesawat tidak hanya berfungsi memperlancar sirkulasi udara.

“Virus di dalam pesawat dapat diatasi dengan memperlancar sirkulasi udara. Namun karena saat terbang, pesawat dalam kondisi terisolasi, maka pendingin udara memegang peranan penting,” kata dia.

Virus di dalam pesawat dapat bertahan hidup selama lima jam. Namun saat AC menyala, kata Gendreau, virus tersebut tidak akan mengenai Anda.

Advertisement

Dia juga menyampaikan selama ini muncul anggapan yang salah dengan mengatakan AC dapat menyebarkan penyakit. Namun hal tersebut tidak tepat.

“Udara yang Anda hirup dan hembuskan biasanya hanya berada sekitar dua hingga lima kursi dari Anda. Pola sirkulasi udara di pesawat bukan dari depan ke belakang atau belakang ke depan. Namun tersekat-sekat dalam beberapa varian,” paparnya.

Sehingga, memastikan pendingin udara di dalam pesawat tetap menyala adalah pilihan yang tepat. Meskipun itu berarti Anda menggigil. Jika itu terjadi, jaket, selimut atau penutup kepala dapat menjadi sahabat perjalanan Anda.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Tips Liburan Tips Sehat
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif