Sport
Kamis, 31 Agustus 2017 - 05:31 WIB

Soloyara Masuk Regional II Liga Santri

Redaksi Solopos.com  /  Tri Wiharto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim sepak bola Ponpes Walisongo Sragen mengangkat trofi juara Liga Santri Region III Jawa Tengah setelah mengalahkan Ponpes Al Mansur Klaten dengan skor 6-0 di Lapangan Kota Barat, Solo, Agustus 2016. (Crisna Canis Cara/JIBI/Solopos)

Liga Santri digelar.

Solopos.com, SEMARANG — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrowi, dijadwalkan membuka Liga Santri Nusantara (LSN) 2017 Regional I Jawa Tengah di Lapangan Srogo, Desa Srogo, Kecamatan Bransong, Kabupaten Kendal, pada Minggu (3/9/2017).

Advertisement

“Pembukaan dan tendangan bola pertama atau kick off LSN 2017 akan dilakukan Menpora,” kata Koordinator Regional I Jateng, Fahsin M. Fa’al, di Semarang, dikutip Antara, Senin (28/8/2017).

Fahsin menjelaskan panitia sudah menggelar pertemuan yang dihadiri para manajer peserta LSN 2017 Regional I Jateng untuk menjelaskan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis terkait pelaksanaan pertandingan.

Panitia LSN 2017 Regional I Jateng juga menyosialisasikan beberapa penyempurnaan regulasi dalam pertandingan dengan tujuan meningkatkan profesionalitas peserta dan penyusunan data pemain agar terpantau langsung PSSI.

Advertisement

Fahsin menegaskan peserta LSN 2017 Regional I Jateng harus mengedepankan sportivitas yang berdasarkan regulasi resmi yang ditetapkan FIFA.

Pada LSN 2017 Regional I Jateng tercatat sebanyak 32 tim yang akan bertanding di zona Pati Raya (Demak, Kudus, Jepara, Pati, Rembang, BLora, Grobogan) dan Semarang Raya (Kota dan Kabupaten Semarang, Salatiga, Kendal), sedangkan di seluruh Jateng terdapat 150 tim di Regional II yang terdiri dari zona Magelang Raya dan Soloraya, Regional III terdiri dari zona Banyumas Raya dan Pekalongan Raya.

LSN sudah diselenggarakan secara nasional sejak 2015, yang berarti sudah tiga tahun berturut-turut hingga 2017 dengan peserta dari pondok pesantren se-Indonesia.

Advertisement

LSN merupakan sebuah kompetisi sepak bola yang diselenggarakan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) atau sebuah perkumpulan pondok pesantren, dan bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Tujuan dari diselenggarakannya LSN karena di pondok pesantren juga terdapat bakat-bakat pesepakbola hebat yang perlu dibina dan dikembangkan.

Ketua Pelaksana Kompetisi LSN Regional I Jateng, Sholahudin Al-ahmadi, menambahkan tahun depan panpel berupaya merekomendasikan LSN berada di bawah naungan langsung PSSI sehingga bakat para santri terpantau langsung.

“Mudah-mudahan usulan kami diterima PSSI, sekarang saatnya santri membuktikan bakat sepak bola mereka,” kata Sholahudin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif