Jateng
Kamis, 31 Agustus 2017 - 21:50 WIB

MAKANAN BERBAHAYA : BBPOM Semarang Amankan Kerupuk Kandung Boraks dari Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang petugas BPOM Kota Semarang tengah mengangkut bleng yang dicampuri boraks ke dalam truk di sebuah tempat industri di Sukoharjo, Kamis (31/8/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-BBPOM Semarang)

Makanan berbahaya berupa kerupuk yang mengandung boraks asal Sukoharjo diamankan BBPOM Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang menengarai adanya peredaran kerupuk yang mengandung boraks dari Sukoharjo, Jawa Tengah. Prediksi itu muncul menyusul ditemukannya 50 kg boraks dan 3,6 ton bleng atau cairan yang digunakan sebagai bahan pencampur kerupuk di sebuah tempat industri pembuatan bahan tambahan pangan di Jl. M.T. Haryono, Solo Baru, Sukoharjo, Kamis (31/8/2017) petang.

Advertisement

Kepala BBPOM Semarang, Endang Pudjiwati, mengatakan tempat industri yang menggunakan boraks sebagai bahan campuran bleng itu milik salah seorang pengusaha berinisial S. S sebenarnya sudah mendaftarkan tempat usahanya secara resmi kepada BBPOM Semarang. Seiring ditemukannya makanan yang dianggap berbahaya di industri pangan itu, tentu saja pencatatan itu kembali diteliti.

“Saat kami lakukan pemeriksaan rutin di tempat usaha milik S itu, kami temukan sekitar 50 kg boraks yang disimpan di dalam karung. Selain boraks, kami juga menemukan bleng yang mengandung boraks, jumlahnya 3.600 karung di mana satu karung beratnya sekitar 1 kg,” tutur Endang saat dihubungi Semarangpos.com, Kamis.

Endang menyebutkan boraks merupakan bahan pembersih yang mengandung bahan kimia, sehingga sangat berbahaya jika dicampur di makanan atau dikonsumsi oleh masyarakat. “Oleh karena itu kami melarang bahan kimia tersebut dicampur dalam makanan. Apalagi sampai dikonsumsi masyarakat,” ujar Endang.

Advertisement

Puluhan kilogram boraks dan ribuan ton bleng itu pun langsung diangkut ke BBPOM Semarang untuk dimusnahkan. Sementara, tempat usaha makanan milik S ditutup untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut terkait pencampuran bahan berbahaya berupa boraks.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif