News
Kamis, 31 Agustus 2017 - 01:30 WIB

KISAH TRAGIS : Jadi Tahanan Tentara Suriah, Wanita Ini Hidup Seperti di Neraka

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tentara Suriah (Indianexpress.com)

Kisah tragis tentang wanita tahanan tentara Suriah yang merasa hidup seperti di neraka.

Solopos.com, DAMASKUS – Hidup sebagai budak seksual merupakan mimpi buruk bagi semua wanita. Mimpi buruk itu dialami sejumlah wanita yang menjadi tahanan di penjara Suriah. Salah satu wanita yang mengalami nasib buruk itu menceritakan pengalamannya selama tinggal di tempat mengerikan itu.

Advertisement

Wanita yang disamarkan namanya menjadi Zahira itu ditangkap di Damaskus pada 2013. Saat tengah sibuk bekerja, ia tiba-tiba disergap oleh pasukan yang mendukung Presiden Suriah, Bashar Al Assad. Ia ditangkap dan dibawa ke bandara militer Al Mezzeh, Damaskus. Sesampainya di sana, ia diikat di tempat tidur dan diperkosa oleh lima orang tentara sekaligus.

Dilansir The Independet, Selasa (29/8/2017) Zahira mengalami kekejaman itu sekitar 14 hari. Ironisnya, ada seorang tentara yang merekam tindakan biadab dan mengancam akan menyebar video itu kepada sahabat dan keluarganya. Selama itu, ia terus dianiaya tanpa henti sebelum dijebloskan ke sel tahanan.

Ironisnya, sel yang dihuni Zahira sangat sempit dan mengerikan. Sel yang berukuran 1×1 meter itu sangat gelap dan pengap. Setelah beberapa hari di sana, dia dipindahkan ke sel lain berukuran 3×4 meter yang dihuni sekitar 48 wanita. Saking sempitnya, mereka tidur dalam posisi berbaring secara bergantian.

Advertisement

Para tahananan itu hanya diperbolehkan ke toilet untuk buang air setiap 12 jam sekali. Parahnya lagi, mereka diizinkan mandi setiap 40 hari sekali. Kondisi yang sangat mengerikan itu membuat Zahira jatuh sakit. Ia akhirnya berhasil keluar dari tempat terkutuk yang dianggap seperti neraka itu setelah berkali-kali kehilangan kesadaran.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, Zahira divonis menderita hepatitis, anemia, dan radang paru-paru. Ia juga harus menjalani operasi alat vitalnya yang rusak. Butuh waktu empat bulan untuk memulihkan keadaannya.

Kini, meski telah bebas Zahira masih trauma. Ia ingat betul tentara Bashar Al Assad yang memperlakukannya dengan kejam di penjara itu. Ia sangat sedih tiap kali mengingat kondisi teman-teman satu selnya. Beberapa kali ia melihat ada tahanan yang tewas dan diseret begitu saja oleh para sipir.

Advertisement

Zahira berharap, kisahnya bisa membuka mata dunia tentang kekejaman rezim Assad. Ia berharap pelaku kejahatan itu mendapat hukuman yang setimpal. Sebab, selama ini ia merasa tidak pernah melakukan kesalahan apapun. Ia hanya warga sipil biasa yang menjadi korban kekejaman pemerintah Suriah.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif