News
Selasa, 29 Agustus 2017 - 06:00 WIB

University of Technology Sydney Berburu Calon Mahasiswa Asal Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mahasiswa (thitup.com)

University of Technology Sydney sedang agresif membidik calon mahasiswa asal Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — University of Technology Sydney (UTS) agresif membidik lulusan sekolah menengah atas (SMA) untuk melanjutkan studinya ke Australia, terutama ke program Teknologi Informasi.

Advertisement

Pada tahun ini, UTS mengadakan lokakarya kepada sebanyak 8 SMA yang tersebar di Jakarta, Palembang, Surabaya, dan Denpasar. Tema lokakarya yang disampaikan berkisar mengenai peluang karir yang tersedia dalam bidang Teknologi Informasi (TI).

“Indonesia merupakan salah satu negara dengan penyumbang mahasiswa terbesar di UTS, selain China, dan India. Setiap tahun kami menerima sekitar 500-600 mahasiswa baik lokal maupun internasional. Proporsi mahasiswa internasional sebanyak 30% dari total,” kata Kate Dennis, Corporate Communication Manager UTS Insearch, di Jakarta, Senin (28/8/2017).

Seiring dengan adanya urgensi transformasi digital di Indonesia yang terus meningkat, kebutuhan profesional TI yang terampil juga akan berkembang pesat. Infrastruktur TI yang kuat dan teknologi digital bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan produktivitas, serta mendorong inovasi guna membuka akses ke pasar yang baru.

Advertisement

Menurutnya, mendapatkan modal sumber daya manusia yang tepat untuk mewujudkan peluang di masa depan akan menjadi tantangan. Pasalnya, banyak perusahaan dan startup di Indonesia tidak hanya memerlukan keterampilan TI, tetapi juga harus siap dengan soft skill.

UTS berada di garis depan untuk pendidikan TI dan mempersiapkan mahasiswa untuk karir di masa depan dengan program berbasis teori dan praktik. Sebelum memasuki perkuliahan di UTS, dia mengungkapkan mahasiswa baru bisa ikut serta ke program persiapan di UTS Insearch, mulai dari penguasaan bahasa Inggris, program diploma, hingga studi fundamental.

Kate menyebutkan Australia merupakan salah satu tujuan mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi mereka, terutama pada program master dan postgraduate. Salah satu program studi yang mendapatkan penerimaan positif dari mahasiswa Indonesia adalah bisnis dan ekonomi.

Advertisement

“Trennya saat ini mulai bergeser ke program studi TI. Levelnya juga tidak hanya master dan postgraduate, tetapi juga mulai banyak lulusan SMA di Indonesia yang melanjutkan program studi sarjananya di Australia,” tambahnya.

Mengutip data Kedutaan Besar Australia di Indonesia, jumlah pelajar Indonesia yang menempuh studi di Australia 7,9% menjadi 19.300 orang pada tahun lalu. Pelajar Indonesia yang menimba ilmu di 41 lembaga pendidikan tinggi Australia tidak terbatas pada jurusan Hubungan Internasional dan Bisnis saja.

Selama 2016, terjadi peningkatan besar jumlah pelajar Indonesia di sektor kesehatan (20,6%), pertanian, lingkungan hidup dan kajian terkait (10,6%), dan arsitektur dan gedung (10,1%). Jumlah pelajar Indonesia yang memilih untuk mengambil kuliah Gelar Magister di Australia juga meningkat 5,9% pada tahun lalu.

Data UNESCO terbaru menunjukkan 24% mahasiswa Indonesia di mancanegara menuntut ilmu di Australia. Jauh di atas negara-negara lain seperti Amerika Serikat (18%) dan Malaysia (10%). Jumlah ini 50% lebih banyak daripada jumlah pelajar Indonesia di seluruh Eropa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif