Sport
Selasa, 29 Agustus 2017 - 23:40 WIB

LIGA SANTRI NUSANTARA : Ditinggal Pilar, Ponpes Walisongo Sragen Dapat Ujian Berat

Redaksi Solopos.com  /  Tri Wiharto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim sepak bola Ponpes Walisongo Sragen mengangkat trofi juara Liga Santri Region III Jawa Tengah setelah mengalahkan Ponpes Al Mansur Klaten dengan skor 6-0 di Lapangan Kota Barat, Solo, Agustus 2016. (Crisna Canis Cara/JIBI/Solopos)

Tim Ponpes Walisongo Sragen harus mempertahankan gelar juara Liga Santri Nusantara setelah ditinggal sejumlah pemain.

Solopos.com, SRAGEN—Kesebelasan Pondok Pesantren (Ponpes) Walisongo Sragen mendapat tantangan berat untuk bisa mengulang prestasi sebagai juara kedua di Liga Santri Nusantara (LSN) 2016. Di samping persaingan yang lebih kompetitif dengan bertambahnya tim di fase regional, Walisongo ditinggal sejumlah pilar yang turut andil dalam kesuksesan tim musim lalu.

Advertisement

Di LSN 2017, Walisongo akan tergabung dengan 15 ponpes dalam Region 2 Jateng wilayah Soloraya. Tahun lalu kompetisi di region tersebut hanya diisi delapan tim yang memperebutkan satu tempat ke final Region Jateng untuk kemudian melangkah ke babak nasional.. Menggemuknya jumlah peserta di fase regional tentu menjadi ujian tersendiri bagi Walisongo.

“Pesertanya lebih banyak tapi jatah Region Jateng ke babak nasional tetap satu. Kami harus bekerja lebih keras,” ujar Manajer Walisongo, Mustawa, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (29/8/2017).

Mustawa menyebut sekitar 40% materi pemain Walisongo berubah dari tahun sebelumnya lantaran faktor regulasi. Tahun ini, pemain kelahiran 1999 sudah tidak boleh didaftarkan. Mustawa mengakui regulasi itu membuat tiga sampai empat pemain kuncinya tak bisa memperkuat tim. Namun dia tak mempermasalahkan hal tersebut.

Advertisement

“Justru tanpa pemain yang spesial, kami bisa makin mengandalkan kolektivitas. Kualitas pemain saat ini lebih merata,” kata Mustawa.

Pihaknya mengaku buta dengan kekuatan tim lain di Region 2 Jateng. Sebab mayoritas ponpes tersebut baru kali ini mengikuti LSN. Meski demikian Walisongo mewaspadai daya ledak tim seperti Ponpes Al Mansyur Popongan dan Ponpes Al Falakh.

“Tim lain juga berpotensi membuat kejutan karena kekuatan mereka belum terbaca. Dengan predikat Walisongo sebagai juara dua nasional, mereka tentu juga berambisi mengalahkan kami,” tutur Mustawa.

Advertisement

Sejauh ini Walisongo sudah menggelar sejumlah uji coba untuk menatap laga LSN di Lapangan Kota Barat, 7-11 September. Mereka sempat menjajal tim Liga 3, PSISra Sragen, meski akhirnya kalah 1-3. Mustawa menargetkan satu uji coba lagi untuk mematangkan persiapan.

“Kami sudah resmi menunjuk Mulyadi [pelatih PSISra] untuk menangani tim. Dia bukan sosok asing karena tahun lalu telah membawa tim berprestasi di tingkat nasional. Kami harap prestasinya tahun lalu dan di PSISra tahun ini menular untuk Walisongo,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif