Jogja
Senin, 28 Agustus 2017 - 21:20 WIB

Sleman Serius Garap Smart City, Apa Manfaat untuk Warga?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sleman Sri Purnomo dan Kepala Dinas Kominfo Sleman Intriati Yudatiningsih saat menunjukan aplikasi Lapor Sleman. (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Gerakan Menuju 100 Smart City direspon serius oleh Pemkab Sleman

Harianjogja.com, SLEMAN- Gerakan Menuju 100 Smart City direspon serius oleh Pemkab Sleman. Penyusunan program tersebut diwujudkan dalam Bimbingan Teknis kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Advertisement

Saat membuka kegiatan tersebut, Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, Sleman tidak main-main untuk mewujudkan Smart Regency. Hal itu dikatakan untuk menjawab keraguan banyak pihak terkait rencana Pemkab membangun Smart Regency.

Menurut Sri, Smart Regency didefinisikan sebagai Kabupaten yang cerdas dalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya secara efektif dan efisien. Upaya itu dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. “Tujuannya tentu saja untuk memaksimalkan pelayanan publik dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan,” katanya, Senin (28/8/2017) di Ruang Rapat Lantai 3 Sekda Sleman.

Advertisement

Menurut Sri, Smart Regency didefinisikan sebagai Kabupaten yang cerdas dalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya secara efektif dan efisien. Upaya itu dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. “Tujuannya tentu saja untuk memaksimalkan pelayanan publik dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan,” katanya, Senin (28/8/2017) di Ruang Rapat Lantai 3 Sekda Sleman.

Dia menilai, roda pemerintahan saat ini tidak dapat terlepas dari TIK. Beruntung, katanya, Sleman merupakan inti Kota Pelajar Indonesia sehingga banyak anak muda yang melek TIK.

Pemkab, katanya, juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kominfo pada Juli lalu untuk melaksanakan Smart City. “Seluruh OPD Sleman telah berupaya membuat rancangan untuk mewujudkan Sleman Smart Regency secara berkelanjutan,” katanya.

Advertisement

Strategi mewujudkan Sleman sebagai kabupaten cerdas pada 2020 mendatang terus dirumuskan dengan melibatkan tim lintas sektoral, dan para ahli. Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) menjadi salah satu pijakan arah dan strategi Pemkab untuk mewujudkan itu.

Sri meyakini, implementasi smart regency akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Untuk bidang kesehatan misalnya, warga dapat memantau ketersediaan kamar melalui layanan interkoneksi. Dengan begitu, warga tidak merasa diping-pong saat membutuhkan kamar rawat inap.

Sementara di sektor pendidikan, penerapan smart education sudah dirintis di beberapa sekolah. Semisal melalui penerimaan peserta didik baru dengan sistem online, dan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Advertisement

Menurut Sri, konsep smart regency tidak bisa serta-merta direalisasikan karena banyak infrastruktur yang perlu disiapkan. Di tahap awal, konsep tersebut disusun untuk jangka waktu lima tahun.

Sementara itu Staf Kepresidenan RI Robertus Theodore yang juga hadir dalam kesempatan itu menyampaikan, pelaksanaan dan penyusunan program smart regency tentunya tidak terlepas dari kondisi Sleman baik berupa kelebihan maupun kekurangan. Menurutnya OPD harus kooperatif dalam mengikuti seluruh tahapan menuju Smart regency.

“Proses-proses yang dijalankan harus dipahami dengan baik. Jangan sungkan untuk melakukan kerjasama dengan lembaga atau organisasi terkait demi menyelesaikan berbagai kendala yang ada,” pintanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif