News
Senin, 28 Agustus 2017 - 18:00 WIB

Pria Bugil yang Ditangkap Paspampres Ingin Menikah di Istana

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pria berinisial BS, 33, berusaha menerobos pagar Istana Negara, Senin (28/8/2017). (Istimewa)

Pria bugil yang ditangkap anggota Paspampres karena hendak menerobos Istana mengaku ingin menikah.

Solopos.com, JAKARTA — Pria bugil yang hendak masuk menerobos paksa pagar Istana Kepresidenan mengaku ingin menikah di Istana Negara, Senin (28/8/2017).

Advertisement

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan sekitar pukul 08.30 WIB polisi menerima penyerahan orang tidak dikenal (OTK) dari Komandan Komplek (Danplek) Istana Lettu Roni Simarmata. Pria itu ingin memasuki pagar Istana Negara tanpa mengenakan busana.

“Kronologi kejadiannya, Senin sekitar pukul 07.30 WIB , seseorang dengan tidak menggunakan busana berlari dari arah lampu merah Mahkamah Agung ke arah pagar Istana Negara mencoba memasukinya,” kata Argo dalam keterangan resmi, Senin.

Namun, lanjutnya, anggota Paspampres piket yang sedang menjaga di depan Pos Istana Negara segera menangkapnya. Sebanyak lima anggota PM Paspampres berhasil mengamankan orang tersebut ke Pos Pengamanan Istana Negara.

Advertisement

Setelah di lakukan pemeriksaan, orang tersebut tidak membawa identitas diri serta mulut mengeluarkan busa. Selanjutnya, Danplek Istana memberikan pakaian dan celana kepada orang tersebut, lalu menghubungi Polsek Metro Gambir agar melakukan interogasi.

Setelah diinterogasi polisi di ruang SPK Polsek Metro Gambir, pria tersebut diketahui berinisial BS dan berusia 33 tahun. Pria yang berprofesi sebagai pedagang tersebut tinggal di Kelurahan Cengkareng, Jakarta Barat. Baca juga: Pria Bugil Terobos Istana, Ternyata Stres karena Impitan Ekonomi.

BS diduga mengalami stres lantaran faktor ekonomi. Pria yang diketahui sebagai pedagang alat terapi ini diduga mengalami stres lantaran tingginya persaingan dagang. Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Suyudi Ario Seto menyatakan BS stres lantaran faktor ekonomi yang mengimpit keluarganya.

Advertisement

“Stress karena tingginya persaingan dagang. Sepekan terakhir ini mulai curhat terus mengenai hal itu. Alasan yang disampaikan oleh yang bersangkutan ngelantur atau diluar kesadaran. Itu diduga karena stress atau depresi kata Suyudi, Senin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif