Jogja
Senin, 28 Agustus 2017 - 17:20 WIB

Penjualan Daging Kambing Siap Sepi Pembeli

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang bernama Siti Yumronah menjual daging kambing di Pasar Kolombo, Senin (28/8/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Pedagang daging kambing siap mengalami penurunan penjualan lantaran masyarakat banyak yang mendapatkan daging kurban

Harianjogja.com, SLEMAN-Perayaan hari keagaman Iduladha akan segera berlangsung Jumat (1/9/2017) mendatang. Pedagang daging kambing siap mengalami penurunan penjualan lantaran masyarakat banyak yang mendapatkan daging kurban.

Advertisement

Siti Yumronah, pedagang di Pasar Kolombo asal Minomartani mengatakan, penurunan penjualan selalu terjadi setiap tahun saat Iduladha. Biasanya, katanya, penjualannya akan menurun sampai sebulan pasca Iduladha. “Daging [kambing] itu bisa awet di kulkas sampai sebulan,” katanya pada Harianjogja.com, Senin (28/8/2017).

Selama sebulan itulah kebutuhan daging di masyarakat masih terpenuhi sehingga permintaan daging kepada pedagang masih berkurang.

Pada satu sisi, permintaan daging kambing dari kalangan rumah tangga diprediksi turun tetapi dari kalangan pengusaha kuliner seperti sate akan tetap terjadi. Berdasarkan prediksi itu, pedagang daging kambing pun tidak ingin menanggung rugi. Mereka memilih mengurangi penjualan. “Kalau sehari biasanya motong dua sampai tiga kambing, kalau besok ya satu sampai dua kambing saja,” ujar Siti.

Advertisement

Saat ini, harga daging kambing masih stabil di kisaran Rp110.000-Rp120.000 per kilogram (kg), sementara harga balungan Rp45.000-Rp50.000 per kg. Perempuan yang sudah berjualan selama 17 tahun ini mengatakan, harga daging kambing akan tetap cenderung stabil dan tidak terpengaruh dengan momentum Iduladha.

Sementara itu, harga komoditas bahan pangan lain yang biasanya dibutuhkan untuk memasak daging kurban cenderung stabil. Warsih, pedagang kebutuhan pangan dan juga kelapa parut mengakui harga kelapa saat ini masih stabil meski penggunaan santan diprediksi meningkat. “Harganya masih Rp7.000 [per butir]. Kalau parutan Rp15.000 [per kilogram],” katanya.

Harga bawang putih kating yang sebelumnya sempat mencapai Rp60.000-Rp70.000 saat ini semakin turun menjadi Rp22.000 per kg. Harganya tidak terpaut jauh dengan bawang jenis sincau yang saat ini dijual Rp17.000 per kg. Kondisi yang sama juga terjadi pada bawang merah yang dijual Rp16.000 per kg.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif