Entertainment
Senin, 28 Agustus 2017 - 14:45 WIB

Membangun Karakter Kebangsaan Lewat Media Seni, Begini Penjelasannya

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penulis skenario Dirmawan Hatta (kiri), bersama sutradara Garin Nugroho (dua dari kiri), dan aktivis anti korupsi Bambang Widjojanto (dua dari kanan), saat mengisi diskusi gerakan revolusi mental selepas pemutaran film Bulan di Atas Kuburan di Gelanggang Pemuda Bung Karno Manahan, Minggu (27/8/2017). (Ika Yuniati/JIBI/Solopos)

Media kesenian termasuk film bisa menjadi sarana untuk membangun karakter bangsa.

Solopos.com, SOLO–Keinginan Sahat, Sabar, dan Tigor membangun mimpi di Jakarta kandas setelah ketiganya mengalami problematika yang rumit. Tiga sahabat dari Toba ini terpisah dan mencari jalan masing-masing untuk bertahan hidup. Tigor yang diperankan Donny Alamsyah menjadi juru parkir, dan Sabar diperankan Tio Pakusodewo menjadi supir taksi. Sedangkan Sahat diperankan Rio Dewanto yang bermimpi menjadi penulis besar justru menanggalkan idealismenya dan terjerumus dalam politik praktis. Mimpi menjadi penulis sukses di Jakarta membuat Sahat lupa segalanya.

Advertisement

Bahkan ketika dua sahabatnya mati mengenaskan karena menjadi amukan massa, ia tak datang melayat. Tujuan hidupnya hanya difokuskan material hingga lupa pada nilai-nilai kemanusiaan. Di saat jiwanya mulai teralienasi, Sahat memilih pulang, kembali ke Samosir.

“Bencana itu bukan berasal dari gunung, api, dan bencana alam. Tapi kau ciptakan sendiri dalam kehidupanmu dari keserakahan, ketidakpuasan, ketidaktulusan, dan ketakutan,” katanya dalam sesal saat berbincang dengan guru spiritualnya di Pulau Toba.

Mengangkat tentang kekejaman Jakarta yang bukan hanya merebut persahabatan, tetapi juga kemanusiaan, film garapan Edo W.F Sitanggan pada 2015 ini membuat aktivis anti korupsi Bambang Widjojanto menghela nafas panjang. Bulan di Atas Kuburan yang diputar dalam serangkaian acara gerakan nasional revolusi mental di Gelanggang Pemuda Bung Karno, Stadion Manahan, Minggu (27/8/2017) ini dia sebut sebagai titik balik kehidupan. Keindahan Samosir dan ketulusan pemuda Batak yang bermimpi besar terenggut oleh keserakahan saat bergelut dengan kehidupan Ibukota.

Advertisement

“Keserakahan ketidak puasan itu yang merampok esensi kemanusiaan dalam hidup kita ini. Padahal dulu Indonesia dibangun dari nilai-nilai kolaborasi yaitu gotong royong yang kemudian menjadi kekuatan. Semangat optimisme dan keikhlasan untuk selalu memberi,” kata dia.

Media Kesenian

Penulis skenario Bulan di Atas Kuburan, Dirmawan Hatta, yang juga hadir dalam diskusi revolusi mental, Minggu, mengatakan film ini merupakan hasil interpretasi yang cukup panjang. Digarap dari sajak fenomenal Sitor Situmorang berjudul Malam Lebaran. Kuburan diartikan sebagai mimpi semua orang yang mengingingkan kesejahteraan.

Advertisement

Dirmawan membuat alur romantik dengan memulangkan tokoh sentralnya ke desa tempat tinggal. Tak hanya berpindahan tempat, pulang ia artikan sebagai jalan kembali di jalan yang benar.

“Karena kuburan itu sebenarnya bukan hanya di Jakarta. Tetapi ada dalam diri kita sendiri. Bagaimana kita mencari jalan pulang agar tidak menjadi zombi-zombi yang hanya mengedepankan keserakahan dan menafikkan kemanusiaan dalam menjalani kehidupan,” kata dia.

Sutradara seringkali membuat karya-karya idealisme tentang kehidupan dan kebudayaan, Garin Nugroho, menilai film tersebut menjadi medium baru menyadarkan kembali nilai-nilai kemanusiaan. Karya lain seperti Guru Bangsa: Tjokroaminoto, misalnya menggambarkan keteladanan. Melalui film ini, penonton diharapkan mampu menumbuhkan kembali semangat kebangsaan.

“Medium kesenian untuk menyampaikan pesan sebenarnya enggak hanya melalui film. Kita bisa melihat bagaimana Islam dulu masuk ke tanah Jawa, kemudian lagu lir ilir yang juga pasti orang Jawa banyak tahu. Di tengah komunikasi media digital ini, yang terpenting anak muda tahu medium masing-masing. Begitu juga kebebasan yang harus dibarengi pengetahuan, ketrampilan dan etika,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif