Jogja
Senin, 28 Agustus 2017 - 15:20 WIB

BANDARA KULONPROGO : Sekolah Terdampak Pembangunan Bandara, Bagaimana Nasib Siswanya?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa pekerja berupaya menyelesaikan pembangunan rumah warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di lahan relokasi yang terletak di wilayah Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo. Foto diambil awal Juni 2017. (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Siswa yang saat ini menempuh pendidikan di sekolah yang bangunannya terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA), akan menempati sekolah sementara

Harianjogja.com, KULONPROGO-Siswa yang saat ini menempuh pendidikan di sekolah yang bangunannya terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA), akan menempati sekolah sementara di Sekolah Dasar Negeri 1 Glagah.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulonprogo, Sumarsana menjelaskan, setidaknya ada satu sekolah yang terdampak pembangunan NYIA, yaitu SD N 3 Glagah, dengan total siswa sekitar 112 orang.

Jajarannya akan melakukan pertemuan dengan wali murid, untuk membahas rencana ini dengan mereka. Karena, Disdikpora perlu mendata jumlah orang tua siswa, yang akan menyekolahkan anaknya di sekolah sementara yang ditunjuk (SD N 1 Glagah), atau memindahkan anak mereka ke sekolah yang berada dekat dengan rumah relokasi.

Kendati demikian, Disdikpora memberikan kebebasan kepada orang tua siswa, terkait keputusan dalam menyekolahkan anak mereka. Sekaligus menyiapkan para guru yang mengajar di sekolah tersebut.

Advertisement

“Kalau memang mau pindah di sekolah yang berada dekat dengan relokasi, kami menjamin mereka. Tapi pendataan tetap perlu dilakukan, termasuk pendataan aset sekolah juga,” ujarnya, Minggu (27/8/2017).

Sumarsana menambahkan, pembangunan gedung sekolah baru, akan dilakukan di atas sebidang lahan seluas sekitar 2.500 meter persegi, menggunakan anggaran Rp3 miliar.

Tahapan awal yang sudah dilakukan adalah menyiapkan desain, dilanjutkan dengan lelang, dan memulai pembangunan pada Januari 2018. Harapannya gedung baru ini dapat digunakan pada tahun ajaran baru 2018/2019.

Advertisement

Sekretaris Daerah Kulonprogo, Astungkara menyebutkan, uang ganti rugi pembebasan lahan bangunan fasilitas umum dan sosial yang terdampak NYIA hingga kini masih belum dibayarkan. Kendati demikian, Pemkab telah mempertimbangkan strategi pemindahan kegiatan dan sarana prasarana, baik itu sekolah maupun Puskesmas di lokasi terdampak.

“Kami perlu melihat juga hasil koordinasi dengan para guru dan orang tua, terkait sekolah,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif