Jateng
Minggu, 27 Agustus 2017 - 02:50 WIB

PG Rendeng Dipugar, Dibiayai Rp225 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Groundbreaking revitalisasi P.G. Rendeng oleh Direktur Operasional PTPN IX, R.M. Satrijo Wibowo. (ptpnix.co.id)

P.G. Rendeng direvitalisasi dengan biaya Rp225 miliar.

Semarangpos.com, KUDUS — Program revitalisasi Pabrik Gula (P.G.) Rendeng, Kudus, Jawa Tengah (Jateng) dengan dukungan anggaran Rp225 miliar dimulai dengan ditandai peletakan batu pertama pekerjaan engineering procurement construction and commisioning, Selasa (22/8/2017).

Advertisement

Pemugaran P.G. Rendeng itu dimulai dengan peletakan batu pertama untuk fondasi evaporator oleh Direktur Operasional PT Perkebunan Nusantara IX R.M. Satrijo Wibowo. Kegiatan itu turut disaksikan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Catur Sulistiyanto, Direktur PT Wijaya Karya Bintang Prabowo, Direktur Operasional PT Barata Indonesia Tony Budsi Santoso, serta perwakilan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kudus.

“Dengan adanya program revitalisasi senilai Rp225 miliar tersebut, maka diharapkan bisa menambah kapasitas giling dari 2.500 ton tebu/hari menjadi 4.000 ton/hari,” kata Direktur Operasional PTPN IX Satrijo Wibowo yang ditemui wartawan seusai kegiatan.

Advertisement

“Dengan adanya program revitalisasi senilai Rp225 miliar tersebut, maka diharapkan bisa menambah kapasitas giling dari 2.500 ton tebu/hari menjadi 4.000 ton/hari,” kata Direktur Operasional PTPN IX Satrijo Wibowo yang ditemui wartawan seusai kegiatan.

Ia mengatakan pemugaran pabrik dalam industri gula PTPN IX itu dilakukan melalui penambahan penyertaan modal negara dalam modal saham PTPN tersebut, dalam rangka mendukung program kedaulatan pangan dan peningkatan produksi gula. Setelah swasembada beras terwujud, kata dia, industri gula nasional berpeluang menjadi penyumbang swasembada pangan berikutnya.

Revitalisasi P.G. Rendeng, katanya, dinilai dapat menjadi salah satu pijakan dalam mewujudkan ketahanan pangan. Selain itu, dengan pemugaran pabrik yang berusia 177 tahun itu, maka mendorong dampak ganda peningkatan ekonomi para petani tebu rakyat di wilayah Kudus dan sekitarnya.

Advertisement

Konsorsium Wika-Barata Indonesia ditetapkan sebagai pemenang tender engineering procurement construction and commissioning atau pekerjaan konstruksi pengadaan teknik dan komisioning revitalisasi PG Rendeng PTPN IX berdasarkan evaluasi administrasi, teknis, dan kewajaran harga yang dilakukan PTPN IX pada 10 Agustus 2017.

“Kami optimistis, proyek ini dapat berjalan baik dan memenuhi target secara tepat waktu dan tepat mutu dengan kolaborasi para insinyur terbaik,” ujar Direktur Utama Wika Bintang Prabowo.

Direktur Operasional PT Barata Indonesia Tony Budi Santoso mengungkapkan bahwa proyek itu bentuk sinergi yang baik serta sebagai bentuk upaya bersama untuk meningkatkan konten lokal. “Sinergi antar-BUMN semacam ini, harus terus dilakukan agar industri nasional, khususnya di bidang pergulaan semakin mandiri melalui komitmen penggunaan konten lokal yang tinggi,” ujarnya.

Advertisement

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Catur Sulistiyanto mewakili Bupati Kudus Musthofa, berharap program revitalisasi pabrik dalam industri gula PTPN IX itu bisa berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal. Apalagi, kata dia, program revitalisasi tersebut, nantinya juga bermanfaat untuk masyarakat, karena ketersediaan gula di pasaran tentu menjadi tuntutan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Industri Gula PG Rendeng
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif