News
Sabtu, 26 Agustus 2017 - 06:00 WIB

TRENDING SOSMED : Ada Oknum Minta Uang Paksa Para Pendaki Gunung Guntur, Garut

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Video pungli di Gunung Guntur (Instagram)

Video Instagram merekam proses pungutan liar yang dilakukan seorang pria kepada pendaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat.

Solopos.com, GARUT – Kasus pungutan liar (pungli) terhadap para pendaki viral di media sosial (medsos). Hal itu terjadi setelah sebuah proses pungli beserta ancaman dengan senjata tajam terekam kamera.

Advertisement

Detik-detik pungli terekam kamera dan diunggah pengguna akun Instagram @enopita11, Rabu (23/8/2017). Dalam unggahannya, @enopita11 menjelaskan ia dan rombongan berniat untuk mendaki Gunung Guntur yang berlokasi di Garut, Jawa Barat.

“Saat di basecamp sebelum memulai pendakian, dijelaskan pengelola bahwa selama Agustus pendakian Gunung Guntur free simaksi (surat izin masuk kawasan konservasi) dan [seharusnya] tidak ada pungli,” tulis @enopita11.

Advertisement

“Saat di basecamp sebelum memulai pendakian, dijelaskan pengelola bahwa selama Agustus pendakian Gunung Guntur free simaksi (surat izin masuk kawasan konservasi) dan [seharusnya] tidak ada pungli,” tulis @enopita11.

Saat menuju pos pertama, rombongan pendaki dihadang seorang pria yang mengaku sebagai ketua. Pria itu meminta tiap pendaki membayar uang senilai Rp2500. Saat ditolak, pria itu malah mengancam menggunakan senjata tajam seperti golok dan sekop pasir.

Dalam video juga tampak pria berbaju merah menghadang pendaki yang menolak membayar pungli. “Dia menghadang dan menarik lengan kami sambil mengancam dengan senjata tajam golok dan sekop pasir. Bahkan perempuan pun diancam ditarik-tarik,” tambah @enopita11.

Advertisement

“Menurut saya tindakan ini tidak bisa dimaklumi. Sudah mengancam dan meresahkan. Pungli nominal besar atau kecil tetap saja tak bisa dibenarkan,” tulis  @raiinys.

“Bukan masalah nominalnya tapi kalau dilakukan seperti ini oleh institusi yang tidak resmi, saya tidak akan memberikan tapi kalau resmi dan dipertanggung jawabkan baru dibayar,” tulis @tasselempangmedan.

STOP PUNGLI !! . . 18-20 Agustus lalu kami melakukan pendakian Mt.Guntur 2.249 mdpl via Citiis. Saat di basecamp sebelum memulai pendakian, dijelaskan oleh pihak pengelola bahwa selama bulan Agustus pendakian Mt.Guntur free simaksi dan (seharusnya) tidak ada pungli. Tapi saat dalam perjalanan menuju Pos 1, kami dihadang oleh seorang laki2 paruh baya (sekitar 40an th) yg menyatakan diri sebagai “Ketua”. Laki2 tsb meminta kami membayar 2.500 per-org. Kami menolak dg tegas, dan karena kami menolak laki2 tsb semakin menjadi2. Dia menghadang dan menarik2 lengan kami sambil mengancam dg senjata tajam golok dan sekop pasir (Bahkan perempuan pun diancam dan ditarik2). . Pungli seperti ini sangat meresahkan!! Mohon ditindak tegas. . Cc @cel_mrcl @raiinys @rahaditiya @kazamasayuuya @parryditya @mountnesia @pendaki_gunung @gunungindonesia . #viralkan #sebarkan #terangkanlah #etaterangkanlah #stoppungli #nopungli #guntur #mtguntur2249mdpl #garut #pariwisatagarut #exploregarut #jawabarat #pendakiindonesia #id_pendaki #pendakiid #mountainesia #mountnesia #anakgunung #pecintaalam #pecintagunung #exploregunung #exploreindonesia #urbanhikers

Advertisement

A post shared by @enopita11 on

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif