Soloraya
Sabtu, 26 Agustus 2017 - 08:35 WIB

Jaringan Internet Hambat Realisasi E-Warong di Wonogiri

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sepi transaksi, pengelola e-warong KUBE PKH di Bintaran, Mergangsang merapikan beberapa bahan sembako, Senin (10/10/2016). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Pemkab Wonogiri sulit menerapkan program e-warong karena kendala jaringan Internet.

Solopos.com, WONOGIRI — Program pemberian bantuan nontunai lewat warung gotong royong elektronik (e-warong) belum bisa diterapkan di Wonogiri karena terkendala jaringan Internet.

Advertisement

E-warong merupakan tempat penyaluran bantuan sosial bahan pangan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri, Suwartono, mengatakan salah satu penyebab belum direalisasikannya e-warong lantaran belum adanya sinyal jaringan Internet yang merata di sejumlah daerah.

Hal itu ditambah jauhnya jarak antarkecamatan di Wonogiri memperparah hambatan yang ada. “E-warong belum bisa berjalan karena Wonogiri jauh dan jaringan Internet belum bisa lancar,” ujar dia kepada Solopos.com, Selasa (22/8/2017).

Terpisah, Kepala Bidang Informatika dan Persandian Dwi Saputra mewakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Wonogiri, Sukiyono, mengatakan jaringan Internet hingga kecamatan di Wonogiri lancar. Tetapi, ada beberapa kecamatan yang masih memperbaiki jaringan seperti Paranggupito dan Manyaran.

Advertisement

“Perbaikan tersebut belum bisa dipastikan berapa lama, tergantung masalahnya,” terang Dwi.

Sebelumnya, Koordinator PKH Jawa Tengah III, Titik Puji Rahayu, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (2/7/2017), menyampaikan 60 unit e-warong di Wonogiri baru bisa didirikan 2018. Sebelumnya Titik mengusulkan ke Kementerian Sosial (Kemensos) untuk didirikan e-warong pada 2017.

Titik menjelaskan e-warong adalah tempat pengambilan bantuan bahan pangan bagi KPM. Program pemberian bantuan nontunai itu dilaksanakan Kementerian Sosial (Kemensos) sejak 2016 lalu. Bahan pangan terdiri atas empat jenis senilai Rp110.000/bulan, yakni beras, gula, tepung terigu, dan minyak goreng.

Advertisement

“KPM dapat mengambil menggunakan KKS [kartu keluarga sejahtera] dari Himbara [himpunan bank negara] yang ditunjuk pemerintah untuk menyalurkan bantuan PKH. Jadi mulai 2017 bantuan tunai disalurkan bukan oleh PT Pos lagi tetapi Bank BNI, BRI, Mandiri, atau BTN. Selain secara reguler untuk pengambilan bantuan tunai, KKS juga bisa untuk mengambil bantuan bahan pangan,” kata Titik.

Dia menerangkan e-warong dikelola 11 orang terdiri atas 10 KPM dan satu supervisor dari pendamping PKH. Pengangkatan mereka berdasar surat keputusan Dinas Sosial (Dinsos).

Pada awal pendirian e-warong, Kemensos akan memberi bantuan Rp10 juta untuk dana renovasi dan pengadaan sarana, seperti etalase dan rak. Selain itu juga mendapat bantuan Rp20 juta untuk pengadaan freezer penyimpan daging dan alat pengepresan.

Kemensos mewacanakan e-warong akan menjual daging sapi dalam takaran ons, agar warga miskin bisa membelinya. “Sejatinya program itu untuk menghindarkan warga miskin dari jeratan rentenir. KPM akan bisa berutang di e-warong tanpa bunga. Juga bisa menabung,” terang dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif