Jogja
Jumat, 25 Agustus 2017 - 09:22 WIB

LONGSOR JOGJA : Pemkot Tagih Janji BBWSO

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Longsor tebing Sungai Code di wilayah Terban, beberapa waktu lalu sampai Senin (18/4/2016) belum bisa diperbaiki karena ada bangunan diatasnya. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Longsor Jogja berupa talut di bantaran Sungai Code belum juga diperbaiki.

Harianjogja.com, JOGJA — Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja menagih janji Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang akan memperbaiki talut di bantaran Sungai Code yang longsor beberapa bulan lalu. BBWSO sempat mewacanakan akan membangun talut sementara dengan pohon dan rumput di bantaran Code.

Advertisement

Baca Juga : LONGSOR JOGJA : Talud Code Ambrol Tak Diperbaiki, Sultan Tak Persoalkan

“Sampai sekarang bagaimana realisasinya kok belum juga dikerjakan,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Jogja, Aki Lukman Nur Hakim, Kamis (24/8/2017).

Aki mengaku Pemerintah Kota bukan tidak mau memperbaiki, tetapi talut yang longsor tersebut merupakan kewenangan BBWSO sehingga pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Dalam audiensi bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) ke BBWSO beberapa waktu lalu, kata dia, BBWSO akan menyelesaikannya dengan membangun talut sementara berupa pohon dan rumput.

Advertisement

Ada dua talut yang longsor yang mengancam warga, yakni Talud di Selatan Jembatan Gondolayu, Jetis dan talut di Terban. Untuk talut di wilayah Kampung Terban, Kelurahan Terban, Gondokusuman. Talut dengan ketinggian 20 meter dan panjang 30 meter itu longsor pada Maret lalu. Sebanyak sembilan kepala keluarga (KK) di sekitar talut longsor pun sempat diungsikan selama dua pekan.

Pantauan Harianjogja.com, kemarin, material longsoran masih dibiarkan menumpuk di Sungai. Tidak hanya itu tebing yang masih setengah berdiri dan retak juga masih dibiarkan begitu saja. Bagian atasnya hanya ditutupi terpal. Tebing itu masih menjadi ancaman buat warga sekitar.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif